Namrole, KT
"Aksi malam ini supaya pihak-pihak terkait dalam hal ini Pemda Bursel bisa memberikan hak-hak kami berupa jasa BPJS yang seharusnya sudah kita dapat. Kenapa kami lakukan gerakan seperti ini karena 2024 kami sedikit pun belum menerima hak kami," ucap Laitupa didampingi sejumlah dokter, perawat dan mantri RSUD dr Salim Alkatiri - Namrole.
Laitupa menjelaskan, hasil konfirmasi dengan BPJS, hak Nakes untuk jasa BPJS sudah terbayarkan hingga bulan Agustus 2024 dan pihak BPJS sudah membayarnya ke kas Pemda Bursel.Namun hingga saat ini dirinya dan sejumlah Nakes belum menerima pembayaran jasa BPJS, padahal sebelumnya sudah ada permintaan pembayaran dan sudah di ACC Pemda Bursel untuk pembayaran 3 bulan.
"Tapi sampai saat ini kami semua belum menerima jasa BPJS padahal tinggal beberapa hari lagi sudah berganti tahun," terangnya.
Laitupa mengaku pihaknya sudah menyuarakan hal tersebut sebelum Natal, mengingat ada Nakes yang tidak dapat intensif namun mereka akan merayakan Natal bersama keluarga.
"Kami sudah suarakan sebelum Natal, karena ada teman-teman kami yang Kristen yang harus merayakan Natal mereka," ketusnya.
Dia juga membeberkan bahwa kondisi seperti ini bukan terjadi tahun 2024 saja namun, terjadi setiap tahun.
"Setiap tahun itu terlambat, bahkan kalau mau pencairan kenapa kita harus mengemis ke Pemda, ini kan aneh," tuturnya.
Ia merincikan ada 391 Nakes di RSUD dan total jasa BPJS yang harus di dapat dari bulan Januari sampai Agustus 2024 sesuai yang sudah disetorkan BPJS ke Kas daerah kurang lebih Rp 2.133.824.460.
Namun kesepakatan lanjutan dengan pihak keuangan yang mau dicairkan itu 3 bulan dengan total nilai sekitar 860.000.000 sekian.
"Itu yang harus dicairkan bulan ini, dan ini sudah mau pergantian tahun, artinya kalau tidak di cairkan mau dikemanakan anggaran tersebut. Itu saja yang kami suarakan," beber Dokter Nurul Tuanany yang hadir dalam aksi tersebut.
Sementara untuk pelayanan sendiri mereka mengaku telah disepakati bahwa pelayanan akan tetap dibuka dalam hal emergency, tapi kalau sampai akhir tahun ini atau hari senin tidak ada realisasi dari yang berwenang dalam hal ini Pemda Bursel maka mereka akan bertindak lebih lanjut mungkin menutup pelayanan di RSUD dr Salim Alkatiri."Kami akan tutup pelayanan kalau tidak ada realisasi," tutup ya.
Kepala BPJS Kabupaten Bursel, Nur Akmal saat dikonfirmasi wartawan mengaku pihak RSUD dr Salim Alkatiri telah melakukan klaim dari bulan Januari sampai Agustus 2024.
"Dari BPJS Kesehatan tidak ada klaim yang belum dibayarkan karena yang diajukan dari RSUD tahun 2024 ini Januari sampai Agustus dan semua sudah dibayarkan sesuai yang diklaim. Jadi BPJS tidak ada hutang ke RSUD," ungkap Akmal melalui pesan WhatsAppnya, Sabtu (28/12/2024).
Sedangkan Direktur RSUD dr. Salim Alkatiri, Hanafi Laitupa mengaku dirinya sudah berkoordinasi dengan kepala keuangan Kabupaten Bursel, Iksan Laisouw terkait hal tersebut.
"Saya sudah koordinasi dengan Kadis Keuangan dan Kadis sudah sampaikan hari Senin atau Selasa sudah bisa cair," tuturnya.Laitupa menjelaskan, saat ini surat perintah membayar (SPM) sudah berada di keuangan dan tinggal menunggu Surat perintah pencairan dana (SP2D) di proses.
"Pak Kadis Keuangan sudah sampaikan bahwa SPM sudah naik namun SP2D belum keluar. Beliau bilang itu menjadi prioritas karena ini berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Beta juga sudah sampaikan kepada mereka (Nakes-red) untuk pelayanan tetap dibuka," tandasnya. (KT/03)
0 komentar:
Post a Comment