Namrole, KT
Ia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang tulus, ikhlas, dan siap berkorban demi kesejahteraan rakyat. Nurlatu mengangkat pasangan calon La Hamidi dan Gerson Eliaser Selsily (LHM-GES) sebagai contoh pemimpin yang memiliki sifat tersebut, dan mengajak masyarakat untuk mendukun
"Harus kita sadari bahwa pemimpin yang baik dan BERHASIL adalah pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin. Pemimpin seperti itu adalah contoh pemimpin yang ikhlas, pemimpin yang rela berkorban dalam mengemban amanah rakyat Bursel," ujar Nurlatu dalam orasi politiknya, saat kampanye terbatas Pasangan Calon LHM-GES, Selasa, 1 Oktober 2024, di Desa Oki Baru, Kecamatan Namrole.
Nurlatu yang juga tokoh agama Kabupaten Bursel ini menyebut bahwa kepemimpinan yang berhasil dapat dilihat dari bagaimana pemimpin tersebut melahirkan pemimpin lain.
"Contohnya, pak Gerson telah membantu melahirkan Elin Seleky sebagai anggota DPRD, dan Pak La Hamidi telah meninggal jabatannya dan mendukung Zainal Adoa menjadi anggota DPRD Bursel," jelasnya.
Ia juga menyoroti perbedaan dengan kandidat lain yang, menurutnya, lebih mengutamakan dinasti politik dengan memajukan keluarga sendiri, dan menyabotase putra daerah terbaik seperti Arifin Latbual dan Sami Latbual.
"Saudara kita Arifin Latbual mau calon dewan, dia kasih maju anaknya Akmal Soulisa menjadi calon dewan. Kita punya saudara Sami Latbual dan Pa Edison Hukunala mau calon dewan, dia kasih maju siapa? masyarakat tau sendiri," kupas Nurlatu.
Pertanyaan Nurlatu ini spontan dijawab oleh warga sambil meneriakkan Arni Soulisa, ditambah dengan aplaus yang meriah dan teriakan "buka-buka lagi", dari warga Desa Oki Baru, yang mulai terbakar oleh orasi tersebut, mengingat keluarga mereka Arifin Latbual yang gagal menjadi DPRD Provinsi lantaran ada yang memajukan anaknya menjadi Calon Legislatif (Caleg) saat itu.
Roswel menegaskan bahwa LHM-GES adalah pilihan tepat bagi masyarakat Bursel karena mereka menunjukkan sikap pengorbanan dan keikhlasan dalam melahirkan pemimpin baru untuk masa depan daerah.
"LHM-GES mampu menunjukan bahwa diri mereka tidak mementingkan diri sendiri namun lebih mementingkan masyarakat, mereka tidak mementingkan keluarga mereka tapi menggadaikan masa depan keluarganya untuk masyarakat Bursel," teriaknya.
"Ini fakta, jadi tidak ada alasan untuk tidak memilih pemimpin yang sudah melahirkan pemimpin, terkhususnya anak daerah Bursel. Sosok pemimpin itu ada di LHM-GES," ucap Nurlatu.
Nurlatu menyampaikan bukti, bahwa untuk melahirkan pemimpin, LHM dan GES harus rela berkorban untuk ikhlas meninggalkan jabatannya.
Kala itu Gerson terpilih untuk periode ketiga sebagai wakil rakyat namun kemudian, harus mundur dari wakil rakyatnya dan melahirkan Elin Seleky, dan maju sebagai calon Wabup pada periode 2019 sebagai Wabup Bursel.
Begitu pula dengan LHM yang seharusnya dilantik pada 30 September 2024 kemarin sebagai wakil rakyat pada periode keempat, lagi-lagi, LHM mengikhlaskan jabatan itu kepada Zainal Adoa dan maju sebagai Cabup Bursel periode 2024-2029 bersama GES.
"Itulah teladan pemimpin yang harus kita teladani, dan inilah fakta yang telah terjadi, bukan karangan untuk menarik perhatian masyarakat. Inilah contoh pemimpin yang ikhlas, rela berkorban demi mengemban amanah rakyat Bursel. Sosok pemimpin seperti ini langkah" kata sarjana teologi ini.
Pada akhirnya, Roswel mengajak masyarakat untuk mengikuti teladan kepemimpinan yang telah ditunjukkan oleh pasangan LHM-GES demi kepentingan Bursel yang lebih baik.
"Kalau mereka sudah mampu menunjukan teladan yang baik, sudah pasti kepemimpinan mereka juga baik. Tidak ada sosok lain, LHM-GES pilihan tepat untuk perubahan Bursel," kuncinya. (KT/03)
0 komentar:
Post a Comment