Ambon, KT
Acara ini dibuka oleh Anisah SE, Kepala Bidang Pendidikan SMK Provinsi Maluku, yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku.
Dalam sambutannya, Anisah menegaskan pentingnya peran guru sebagai pilar utama dalam transformasi pembelajaran.
"Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan komunitas belajar sangat penting untuk memastikan semua siswa mendapatkan pendidikan berkualitas," terang Anisah
Ia juga menggarisbawahi bahwa komunitas belajar bisa mengurangi ketimpangan kompetensi di antara pendidik, sehingga semua siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang setara.
Coaching ini bertujuan untuk memperkuat mutu pendidikan di SMK dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.
Anisah berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan baru bagi peserta dan memperkenalkan metode pengajaran yang inovatif.
Disamping itu, kegiatan tersebut juga menjadi ajang bagi para guru untuk berbagi pengalaman dan solusi atas tantangan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
"Dengan dukungan BBPPMPV Malang dan Kepala SMK Negeri 1 Ambon, diharapkan acara ini dapat memberikan dampak signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah," paparnya.
"Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan dan berdampak positif pada hasil belajar siswa," tambahnya.
Usai acara, bagian Pengembang Teknologi Pembelajaran Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV Boe) Malang, Dr. Siyamta menjelaskan kepada wartawan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah mengoptimalkan komunitas belajar di lingkungan sekolah.
Ia menekankan pentingnya beralih dari budaya kerja yang terisolasi menjadi budaya kolaboratif.
"Dengan membangun komunitas belajar, guru bisa saling bertukar ide dan berbagi sumber daya, sehingga beban kerja dapat lebih ringan dan kolaborasi lebih efektif, terutama dalam menerapkan kurikulum merdeka," ungkapnya.
Dr. Siyamta juga membedakan tiga jenis komunitas belajar yakni di dalam sekolah, antar sekolah, dan daring.
" Inti dari komunitas belajar adalah fokus pada pembelajaran dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa," tuturnya.
Ia menjelaskan lima tahapan penting dalam membangun komunitas belajar yang efektif:
1. Membentuk tim kecil.
2. Menguatkan pemahaman tentang esensi komunitas belajar.
3. Membuat komitmen bersama untuk mencapai tujuan.
4. Menyepakati nilai-nilai dan visi bersama.
5. Menciptakan lingkungan yang mendukung bagi guru dan memasukkan jam belajar ke dalam jadwal sekolah.
"Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan komunitas belajar dapat berfungsi optimal, berkontribusi pada peningkatan kompetensi guru, dan hasil belajar siswa," sebutnya.
Sedangkan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Ambon, Simon Sahusilawane, menambahkan bahwa kegiatan coaching ini menunjukkan komitmen untuk mendukung inovasi dan kolaborasi dalam pendidikan.
Simon berharap acara ini bisa mendorong partisipasi aktif dari guru dan siswa, serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
"Dengan program ini, diharapkan siswa tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga mengembangkan soft skills yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi SMK lainnya dalam menciptakan komunitas belajar yang produktif dan berkelanjutan," tutup Simon. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment