Foto : Samari Amani (YouTube/Prabowo Gibran) |
Jakarta - Samara Amani, Staf Khusus Menteri BUMN bidang Kebijakan Publik, berbagi cerita inspiratif tentang perjalanan karier dan pendidikannya yang tidak biasa dalam kanal YouTube Prabowo-Gibran.
Dilansir Jumat (20/09/2024), sebagai politisi muda, Samara mengungkapkan bagaimana pendidikan dan pengalaman internasionalnya membentuk pandangannya terhadap kebijakan publik, politik, dan pembangunan.
Samara menempuh studi S2 di Galatin School, Amerika Serikat, dalam program Individual Study yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk merancang kurikulum sendiri. “Saya ingin mempelajari kebijakan, politik, tata kota, dan filsafat secara bersamaan. Program ini memberikan keleluasaan untuk mengeksplorasi berbagai bidang tersebut,” ujar Samara. Di Galatin, ia mempelajari filosofi politik dan pembangunan, tidak hanya dari sisi angka dan kebijakan, tetapi juga dari fondasi filosofisnya.
Baca juga:
Apakah Wanda Benar-Benar Mati?
Samara juga mendalami konsep system thinking, yang mempelajari bagaimana sistem bekerja mulai dari level mikro, seperti tubuh manusia dan keluarga, hingga level makro, seperti birokrasi dan institusi negara. “Sering kali kita ingin melakukan perubahan besar, tapi lupa bahwa perubahan harus dimulai dari unit terkecil,” tambahnya.
Setelah kembali ke Indonesia di masa pandemi COVID-19, Samara bertemu kembali dengan Menteri BUMN Erick Thohir, yang sudah lama menjadi mentornya. “Pak Erick mengajak saya bergabung, mengingat latar belakang saya di bidang kebijakan publik. Kami banyak berdiskusi tentang isu-isu penting, seperti pemberdayaan perempuan, keberlanjutan, dan kesehatan mental,” jelas Samara.
Salah satu kontribusi besar Samara di BUMN adalah mendorong peningkatan dukungan untuk perempuan di dunia kerja, khususnya di BUMN. Dia berperan penting dalam kebijakan yang mewajibkan perusahaan BUMN yang sehat secara finansial untuk menyediakan fasilitas penitipan anak bagi karyawan perempuan. “Kami yakin bahwa fasilitas seperti ini dapat membantu perempuan tetap produktif di tempat kerja tanpa harus mengorbankan kehidupan keluarga,” kata Samara.
Samara juga terlibat dalam peningkatan keterwakilan perempuan di posisi kepemimpinan BUMN. Saat ini, sekitar 25% posisi manajemen di BUMN sudah diisi oleh perempuan, mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. "Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Saya berharap lebih banyak perempuan yang menduduki posisi strategis di berbagai sektor di masa depan," tutupnya. (KT-DL)
0 komentar:
Post a Comment