• Headline News

    Saturday, September 21, 2024

    Otak Wanita Berubah Signifikan Selama Kehamilan, Ini Penjelasannya

    Foto: Wanita Hamil (Pexels/Andreza Vasconcelos)

    WASHINGTON — Kehamilan tidak hanya memengaruhi fisik wanita, tetapi juga menyebabkan perubahan besar pada otak mereka. Berbagai sistem dalam tubuh mengalami penyesuaian selama kehamilan, mulai dari perubahan hormon, kardiovaskular, pernapasan, pencernaan, hingga sistem urin. Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa perubahan terbesar mungkin terjadi di otak, baik perubahan yang bersifat sementara maupun yang bertahan lama.


    Dilansir dari AsiaOne, Sabtu (21/09/2021), para peneliti pada Senin (16 September 2024) mengumumkan hasil studi yang untuk pertama kalinya memetakan perubahan yang terjadi pada otak wanita saat beradaptasi terhadap kehamilan. Studi ini didasarkan pada pemindaian otak yang dilakukan sebanyak 26 kali, dimulai dari tiga minggu sebelum pembuahan, selama sembilan bulan kehamilan, hingga dua tahun setelah melahirkan. Temuan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana otak seorang ibu berubah secara drastis selama masa kehamilan dan pasca melahirkan.


    Perubahan pada Materi Abu-Abu dan Putih di Otak

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penurunan volume materi abu-abu kortikal yang cukup signifikan selama kehamilan. Materi abu-abu merupakan area berkerut di lapisan terluar otak yang terdiri dari tubuh sel saraf. Penurunan ini terjadi di sekitar 80 persen area otak yang diteliti. Di sisi lain, studi ini juga mengungkap adanya peningkatan integritas mikrostruktur materi putih, yang terletak lebih dalam di otak. Materi putih berperan dalam mengirim sinyal melalui bundel akson, serat panjang dan tipis yang menghubungkan berbagai bagian otak.


    Penurunan materi abu-abu ini berkorelasi dengan meningkatnya kadar hormon oestradiol dan progesteron selama kehamilan. Meski ada sedikit rebound atau peningkatan setelah melahirkan, volume materi abu-abu tidak kembali ke level sebelum kehamilan. Sementara itu, peningkatan integritas materi putih mencapai puncaknya pada akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga, sebelum kembali ke kondisi normal setelah melahirkan.


    Proses Perubahan yang Terukur

    Penelitian ini dilakukan pada satu subjek, Elizabeth Chrastil, seorang ahli saraf kognitif dari University of California, Irvine. Chrastil juga merupakan salah satu penulis studi ini. Ia adalah seorang ibu yang pertama kali melahirkan anak laki-laki yang sehat, dan saat ini berusia 43 tahun. Saat penelitian dilakukan, Chrastil berusia 38 tahun.


    Sejak penelitian ini selesai, para ilmuwan telah mengamati pola perubahan otak yang serupa pada sejumlah wanita hamil lainnya melalui inisiatif penelitian berkelanjutan bernama Maternal Brain Project. Proyek ini bertujuan untuk memperluas jumlah subjek hingga ratusan, guna mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang bagaimana otak wanita berubah selama dan setelah kehamilan.


    "Ini cukup mengejutkan bahwa pada tahun 2024 kita masih memiliki begitu sedikit informasi tentang apa yang terjadi di otak selama kehamilan," kata Chrastil. “Penelitian ini membuka lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, dan kita baru saja mulai menyelidikinya.”


    Pemindaian otak yang dilakukan dalam studi ini juga menunjukkan adanya penurunan rata-rata sekitar empat persen pada volume materi abu-abu di 80 persen area otak yang dipelajari. Setelah melahirkan, meski terjadi sedikit peningkatan, volume materi abu-abu tidak kembali sepenuhnya ke level sebelum kehamilan.


    Di sisi lain, peningkatan sekitar 10 persen dalam integritas mikrostruktur materi putih mencerminkan adanya peningkatan kualitas dan kesehatan koneksi antara berbagai wilayah otak. Peningkatan ini mencapai puncaknya pada akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga, sebelum kembali normal setelah kehamilan.


    Perubahan Otak Tidak Selalu Negatif

    Para peneliti menegaskan bahwa penurunan materi abu-abu ini belum tentu merupakan hal yang buruk. Menurut Laura Pritschet, penulis utama studi ini dan peneliti dari University of Pennsylvania, "Perubahan ini mungkin menunjukkan penyempurnaan sirkuit otak, mirip dengan yang terjadi pada remaja ketika mereka melewati masa pubertas, di mana otak mereka menjadi lebih terspesialisasi."


    Perubahan-perubahan yang terdeteksi pada otak ibu juga bisa menjadi respons terhadap tuntutan fisiologis tinggi selama kehamilan, yang menunjukkan betapa adaptifnya otak manusia. Namun, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami dampak jangka panjang dari perubahan ini.


    Studi ini merupakan langkah awal untuk memahami perubahan kompleks yang terjadi pada otak wanita selama kehamilan. Para peneliti berharap dapat melanjutkan penelitian ini dan meneliti lebih lanjut bagaimana variasi dalam perubahan otak dapat membantu memprediksi masalah-masalah seperti depresi pasca melahirkan, yang sering dialami oleh sebagian wanita setelah melahirkan.


    Selain itu, mereka juga berharap dapat mempelajari dampak preeklampsia, sebuah kondisi tekanan darah tinggi yang serius selama kehamilan, terhadap otak wanita hamil. Temuan ini dapat membuka jalan bagi pengembangan terapi yang lebih efektif untuk menangani gangguan psikologis dan neurologis yang terkait dengan kehamilan.


    Pengalaman Personal Elizabeth Chrastil

    Menariknya, Elizabeth Chrastil mengakui bahwa selama penelitian, ia tidak menyadari perubahan yang terjadi pada otaknya. Ia tidak merasa ada perbedaan signifikan dalam fungsi otaknya selama kehamilan. "Saya tidak merasa berbeda saat itu. Namun, setelah semuanya berlalu, saya baru bisa menyadari betapa luar biasanya perjalanan itu," kata Chrastil.


    Chrastil juga mengomentari istilah yang sering digunakan oleh sebagian orang, yaitu "Mommy Brain," yang merujuk pada kabut mental atau kebingungan yang dialami oleh beberapa wanita selama kehamilan. Namun, Chrastil mengaku tidak merasakan gejala-gejala tersebut. “Saya tidak benar-benar mengalami apa yang disebut dengan Mommy Brain,” ujarnya.

    Baca juga :

    Apakah Wanda Benar-Benar Mati?

    Penelitian ini adalah langkah awal yang penting dalam memahami lebih dalam tentang bagaimana kehamilan memengaruhi otak wanita, dan masih banyak hal yang perlu dieksplorasi lebih lanjut untuk memahami dampak jangka panjangnya. (KT-DL)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Otak Wanita Berubah Signifikan Selama Kehamilan, Ini Penjelasannya Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top