Namrole, KT
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dalam menghadapi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) selama tahapan Pilkada.
Kapolres Bursel, AKBP M. Agung Gumilar, menekankan pentingnya sinergitas antara Polres, TNI, dan Pemda, serta instansi terkait dalam mengantisipasi berbagai gejolak, mulai dari situasi normal hingga kemungkinan terjadinya kerusuhan massal.
"TFG merupakan bentuk, gambaran dan ilustrasi sarana dan prasarana dalam mempersiapkan kemampuan personil Polres serta membangun sinergitas dengan TNI dan Pemda maupun instansi lainnya dalam mengantisipasi gejolak dan gangguan Kamtibmas pada saat penyelenggaraan tahapan Pilkada," kata Kapolres Bursel, AKBP M. Agung Gumilar dalam sambutannya saat membuka acara tersebut di Gedung serbaguna Pemda Bursel, Kamis (22/8/2024).
TFG berfungsi sebagai simulasi untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar pihak terkait, serta memastikan bahwa semua anggota memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam operasi keamanan selama Pilkada.
"Jadikan TFG ini sebagai media simulasi sesuai rencana operasi yang telah dibuat, sehingga seluruh anggota bisa mengetahui sasaran, target operasi dan cara bertindak dalam kegiatan operasi mantap praja salawaku 2024," tandasnya.
Wakapolres Bursel, Kompol Syarifuddin, menambahkan bahwa TFG bertujuan memberikan gambaran teknis kepada seluruh satuan tugas yang akan terlibat, sehingga mereka siap menghadapi berbagai skenario di lapangan.
"Kami berharap kepada semua personil Polres Bursel dapat mengaplikasikannya di lapangan dan mampu menjalankan fungsi tugas tanggung jawabnya dengan baik dan saling berkoordinasi dan berkolaborasi baik bersama Pemda maupun satuan-satuan TNI dan para instansi - instansi terkait yang ada di lingkup Pemda Bursel," tambah Syarifuddin.
Kabag Ops Polres Bursel, AKP Obednego Remialy, juga mengidentifikasi potensi kerawanan seperti bencana alam yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada, serta pentingnya terus melakukan pemetaan situasi di lapangan.Untuk kerawanan Pilkada, dirinya mengaku pihaknya masih menunggu kemunculan pasangan calon yang nantinya memenuhi syarat sehingga bisa dilihat wilayah - wilayah mana saja yang menjadi basis dari para calon tersebut.
Bahkan lanjut Remialy, informasi yang diperoleh pihaknya dari arus bawah yakni Kanit - Kanit intelijen di setiap Polsek sampai dengan saat ini belum didapat gambaran paslon- paslon mana yang mempunyai dukungan mayoritas dan minoritas di suatu tempat.
"Kita belum mendapat gambaran sampai saat ini sehingga nanti akan kita laksanakan mapping kembali untuk memastikan potensi-potensi kerawanan yang akan terjadi pada saat pra pelaksanaan dan pasca Pilkada," pungkasnya.
Simulasi penanganan konflik di kota Namrole juga dilaksanakan dalam kegiatan ini, melibatkan personel dari Polres Bursel dan Kompi C 735 Namwasena Namrole.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Bawaslu, KPU, TNI, Pemda, dan tokoh masyarakat setempat. (KT/03)
0 komentar:
Post a Comment