Namrole, KT
Dalam sambutannya, ia menjelaskan meskipun Indonesia menerima sertifikat bebas Polio dari WHO pada tahun 2014, masih terdapat kasus Polio di beberapa daerah di Indonesia.
Kejadian luar biasa (KLB) Polio tipe 2 telah dilaporkan di beberapa provinsi seperti Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan sejak akhir tahun 2022, dan status KLB tersebut masih belum dicabut.
"Selain itu, kasus Polio tipe 1 juga dilaporkan di Papua Tengah," ungkapnya.
Pandemi COVID-19, lanjutnya telah menyebabkan penurunan signifikan dalam cakupan imunisasi rutin, termasuk imunisasi Polio, sehingga jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap semakin bertambah.
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional merekomendasikan pemberian imunisasi Polio melalui PIN Polio 2024 sebanyak dua putaran di wilayah KLB dan wilayah berisiko tinggi lainnya."Target pemberian vaksin adalah anak usia 0 hingga 7 tahun, dengan sasaran 13.565 anak di Kabupaten Bursel dan Imunisasi dilakukan dalam dua putaran, tanggal 23-29 Juli 2024 dan 6-12 Agustus 2024, dengan target cakupan minimal 95% anak," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Bursel, Wa Jeny, melalui Sekretaris Dinas Kesehatan, Nema Solissa, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memutus rantai penularan virus Polio tipe 1 dan tipe 2.
"Tujuan untuk memutus mata rantai penularan Polio di masyarakat," tutupnya.
Pencanangan ini juga dihadiri oleh berbagai pejabat daerah dan perwakilan para siswa Paud, TK dan SD yang ada di kota Namrole. (KT/03)
0 komentar:
Post a Comment