Ambon, KT
Direktur Politeknik Negeri Ambon, Dady Mairuhu, pada kesempatan tersebut menyampaikan dari 27 Propinsi yang dilibatkan, Propinsi Maluku merupakan salah satu yang terlibat dalam program ini dan Politeknik Negeri Ambon serta Politeknik Perikanan Negeri Tual ditunjuk untuk mengampu program ini dalam satu konsorsium.
“FGD yang dilaksanakan saat ini bertujuan agar terbentuknya ekosistem kemitraan yang dituangkan dalam policy brief sebagai acuan dalam menentukan klaster inovasi berdasarkan pada potensi dan agenda prioritas pembangunan daerah/wilayah melalui kemitraan sinergis antara Satuan Pendidikan Vokasi (PTV) dengan Pemerintah Daerah yang diselaraskan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI)’, tutur Direktur.
Baginya, penguatan ekosistem kemitraan menjadi fokus utama sehingga diharapkan pendidikan vokasi dapat duduk bersama, saling berinteraksi dengan pemangku kepentingan, utamanya adalah dengan pemerintah daerah dan DUDI untuk menciptakan inovasi yang berbasis pada kebutuhan serta potensi daerah.
“Kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha dan industri serta pendidikan vokasi diharapkan dapat mewujudkan gerbang antara dunia usaha dengan dunia pendidikan”, ujarnya.Menurutnya, pendidikan vokasi menjadi tulang punggung untuk mencapai dua cita-cita bangsa Indonesia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
“Sebagai perguruan tinggi vokasi di Maluku, Politeknik Negeri Ambon dan Politeknik Perikanan Negeri Tual berkomitmen untuk mendukung program ini. Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, dunia usaha, dunia industri, maupun masyarakat, untuk mengembangkan inovasi berbasis potensi daerah”, tegasnya.
Direktur pun meminta agar semua pihak yang didalamnya lembaga mitra termasuk dunia usaha maupun dunia industri serta seluruh pemangku kepentingan, untuk bisa berkolaborasi demi kesuksesan program ini. (Rls)
0 komentar:
Post a Comment