Namrole, KT
Penemuan mayat laki-laki paru baya ini menggemparkan masyarakat desa Waehaka maupun masyarakat Desa Waeturen.
Informasi yang berhasil dihimpun dari Kepala Desa Waeturen, Stevi Lesnussa, penemuan mayat itu sekitar pukul 15.15. WIT di lokasi yang diketahui bernama Wasnyirut.
"Ada penemuan mayat pukul 15.15 WIT di pesisir pantai antara Desa Waeturen dan Desa Waehaka, tempat namanya Wasnyirut," ucap Lesnussa melalui pesan WhatsAppnya, Kamis (23/05/224).
Menurut Lesnussa, kronologi penemuan ini berawal dari sejumlah anak muda desa Waeturen yang sedang memotong Bambu untuk membuat asaran kelapa (Kopra).
"Ada beberapa anak muda yakni Olan Latupeirissa, Ehut Seleky, Ruli Lesnussa, Novi Lesnussa dan Bapk Novi Lesnussa yang mau ke kebun untuk mengambil bambu asaran, setelah mengambil bambu dan mereka pulang sesampai di pantai, mereka melihat ada mayat yang terapung, kurang lebih 5 meter dari tepian pantai. Sambil menunggu mayat tiba di pasir, beberapa dari mereka kembali dan memberitahukan masyarakat Desa Waeturen, dan juga Desa Waehaka, supaya bisa memastikan siapa sosok mayat tersebut," ungkap Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) APDESI Provinsi Maluku ini.
Lanjutnya, setelah masyarakat sampai, mereka kemudian mengangkat mayat tersebut ke darat untuk diamankan. Setelah diselidiki, ternyata sesosok mayat tersebut diduga warga Ewiri.
"Informasinya itu korban warga dari desa Ewiri, untuk namanya belum diketahui," jelasnya.
Ia menjelaskan korban ini diketahui warga desa Ewiri karena ada masyarakat yang kebetulan mengikuti Tes PPS di desa Waehaka melihat korban.
"Jadi ada warga yang kenal mayat tersebut dan mereka mengatakan bahwa yang bersangkutan telah hilang 2 hari yang lalu. Selanjutnya masyarakat yang menemukan mayat telah berkordinasi ke Ewiri, dan saat ini masih menunggu jemputan," tandasnya.
Hingga berita ini dipublikasi, belum diketahui penyebab korban meninggal dan terapung di laut. (KT/03)
0 komentar:
Post a Comment