Namrole, Kompastimur.com
"Saat ini eranya dunia teknologi, dunia digital jadi harapannya semua anak - anak Bursel kedepannya harus pandai dalam menyesuaikan diri dengan teknologi," ucap Wael usai memantau pelaksanaan USBK dan Android di SMK 3 Bursel bersama Kepsek SMK 3 Bursel, Welem Lesnussa dan Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kabupaten Bursel, Iginatius K. Lautloly, Senin (4/3/2024).
Ia menjelaskan, karena saat ini sudah mulai dengan ujian komputer maka para siswa dituntut untuk melek teknologi karena dengan begitu mereka akan maju dalam dunia digital.
"Ini salah satu cara bagaimana para siswa bisa mengerti teknologi dan bisa maju dalam dunia digital yang saat ini sedang berkembang pesat," paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kabupaten Bursel, Iginatius K. Lautloly mengungkapkan, para siswa di Bursel yang mengikuti ujian sekolah baik itu di SMA maupun SMK di tahun 2024 ini berjumlah 1.213.
"Para siswa yang mengikuti USBK saat ini berjumlah 1213 siswa yang terdiri dari 765 siswa SMA, 438 siswa SMK, dan 10 siswa SLB," rinci Lautloly.
Ia membeberkan, di Bursel dalam pelaksanaan ujian sekolah ada yang menggunakan komputer, android dan ada juga yang masih berbasis kertas pensil.
Kendati begitu, ia berharap kedepannya ujian sekolah ini tetap menjaga integritas, pengawasan maupun hasil untuk tercapainya kelulusan bagi para siswa dapat tercapai nantinya.
"Memang kita punya sekolah yang ujiannya berbasis kertas ini ada pada daerah - daerah yang berada di luar kota seperti beberapa di kecamatan itu misalnya di kecamatan Fena Fafan masih berbasis kertas pensil dan di sebagian Kecamatan Leksula karena di SMA 3 dan SMK 5 itu sudah menggunakan komputer sedangkan yang lainnya masih menggunakan kertas pensil," ungkapnya.Ia mengaku sekolah-sekolah yang ujiannya masih menggunakan kertas pensil ini penyebabnya bukan saja ketersedian jaringan namun juga ketersedian komputer dan aplikasi.
"Bukan hanya jaringan tapi ketersedian perangkat komputer dan Leptop juga belum memadai. Begitu juga dengan aplikasi yang digunakan sebab aplikasi yang di pakai saat ini adalah aplikasi pra bayar dan itu membutuhkan anggaran," pungkasnya. (AL)
0 komentar:
Post a Comment