Ambon, Kompastimur.com
Dedikasi ini ia tunjukan dengan menampung siswa - siswi dari SMA Gema 7 untuk memakai ruang kelas dalam mengikuti ujian Sekolah bersama dengan murid-muridnya di sekolah SMA Muhammadiyah Ambon.
Toekan menjelaskan pada 3 tahun terakhir perjuangan murid kelas XII SMA Muhammadiyah yakni bisa sampai di hari ujian merupakan hasil akhir dari mereka dalam menuntut Ilmu dan kepandaian semenjak mereka bersekolah pada SMA Muhamadiyah.
"Adapun ujian sekolah ini di ikuti oleh peserta ujian sebanyak 43 orang. Untuk kelas IPA yang dikenal dengan MIA terdiri dari 14 anak laki-laki dan 6 anak perempuan sedangkan untuk kelas IPS ada 19 orang, yakni peserta laki-laki 11 orang dan perempuan 8 orang," ungkap Toekan saat di temui media ini di hari terakhir pelaksanaan ujian sekolah, pekan kemarin.
Menurutnya, ujian sekolah pada SMA Muhammadiyah berbasis komputerisasi dengan jumlah komputer yang tersedia sebanyak 30 unit dan ketika siswa selesai melaksanakan ujian hasilnya sudah langsung terlihat.
"Kita juga sempat menampung teman-teman dari SMA Gema 7 kurang lebih 20 siswa untuk jurusan IPA dan IPS yang duduk di kelas XII," ungkapnya.
Hal ini terkait dengan lokasi sekolah dari SMA Gema 7 yang menjadi sengketa lahan maka SMA Muhamadiyah menampung mereka agar dapat melaksanakan ujian sekolah.
"Ujian mereka berkahir pada hari Jumat (08/03/2024) dengan menggunakan pensil dan kertas (manual) dan di pantau langsung oleh guru yang mengawasi mereka," tambahnya.
Adapun SMA Muhamadiyah Ambon memulai ujian Sekolah dengan mata ujian Al-Islam ke Muhamadiyah yang merupakan ciri khas SMA Muhamadiyah Ambon dan disusul dengan ujian sekolah berstandar nasional.
"Di hari terakhir mata pelajaran yang diujiankan bagi siswa yakni bahasa Indonesia dan Matematika. Semuanya berlangsung dengan baik, " akui Kepala Sekolah yang berwibawa ini.
Lanjutnya, guru pada prinsipnya menginginkan anak - anak harus sukses, dan untuk murid SMA Muhammadiyah ujian berlangsung dengan baik.
"Kami ingin anak - anak kami sukses dan para siswa kami sudah terbiasa menggunakan komputer dalam proses belajar mengajar setiap hari sehingga dalam ujian mereka bisa mengikutinya dengan baik," sambungnya.
Sebagai kepala sekolah ia berharap, para siswa bukan saja berhasil di ujian sekolah dan nasional, tapi berhasil juga dalam dunia kerja.
"Kita arahkan ada 3 point penting yaitu pertama dari sisi pengetahuan yang dikuasai dan yang kedua dari karakter mereka serta yang ke tiga dari sisi ketrampilan yang dilihat lisan maupun tulisan. Dimna mereka diikut sertakan dalam kegiatan yang dilakukan setiap saat yaitu kegiatan organisasi - organisasi maupun instansi yang melibatkan mereka dan pada ikatan Muhamadiyah mereka dilatih bagaimana dasar kepemimpinan maka dari situlah diharapkan ketika mereka keluar dapat menjadi yang terbaik dan jika melanjutkan studi kita yakin mereka akan mampu beradaptasi ditengah - tengah masyarakat," tandasnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment