Ambon, Kompastimur.com
Tujuannya adalah menekan angka stunting yang terjadi di kota Ambon dengan memperhatikan asupan Gizi bagi 381 anak berdampak stunting yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan kota Ambon.
Selain kehadiran Walikota Ambon, diikuti pula oleh ketua dan pengurus tim penggerak pkk dan seluruh perangkat OPD Kota Ambon yang menjadi orang tua asuh stunting.
Adapun sambutan yang di sampaikan oleh Pj.Walikota Ambon. Drs. Bodewin Wattimena. M. Si sekaligus melaunching Pemberian Makanan Tambahan(PMT) orang tua asuh stunting yang ditandai dengan penyerahan makanan tambahan kepada ketua ketua tim penggerak pkk se- kecamatan dan se- kota Ambon.
Wattimena menjelaskan berdasarkan data terdapat 381 anak penderita stunting di kota Ambon, maka pemerintah kota bersepakat untuk pejabat-pejabat di lingkup pemerintah kota Ambon menjadi orang tua asuh stunting sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi aktif untuk mengatasi persoalan stunting di kota ambon.
Untuk 381 anak penderita stunting terdiri dari kecamatan nusaniwe terdapat 71 anak stunting,kecamatan sirimau 154 anak stunting,kecamatan leitimur selatan (letisel) terdapat 23 anak stunting dan kecamatan baguala terdapat 44 anak stunting serta kecamatan teluk ambon sebanyak 89 orang anak stunting maka kegiatan ini merupakan tanggung jawab besar untuk mendukung menangani Balita stunting di Indonesia," jelas Wattimena.
Menurutnya, faktor penyebab seorang anak masuk dalam kategori anak stunting adalah soal makanannya,pola asuhnya, sanitasinya,soal lingkungannya, dan lain sebagainya maka sebagai pemerintah kota Ambon melakukan berbagai upaya berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat termasuk tim penggerak PKK.
"Semua ini agar dapat mengatasi problem persoalan stunting di kota ambon melalui intervensi sensitif maupun intervensi spesifik dengan maksud bahwa anak-anak stunting di kota ambon ini bisa tertangani dengan baik,"imbuhnya.
"Terkait dalam hal ini, ada dua tahap yang di lakukan pemerintah Kota Ambon, tahap pertama adalah, memberikan sembilan bahan pokok(Sembako) agar mereka dapat tereliminasi dari stunting dan tahap kedua melalui "DASHAT" Dapur Sehat Atasi Stunting atas peran serta tim PKK Kota Ambon," ungkap Wattimena.
Harapannya, dari semua yang kita lakukan angka prevalensi stunting di kota ambon bisa semakin menurun sesuai target bahwa di tahun 2024 ini angka frekuensi standar di kota ambon yang hari ini masih 21,1% bisa turun di bawah 14% ini tidak bisa terjadi kalau tidak bekerja keras.
"Terimakasih atas dukungan dari semua pihak yan terlibat bersama dalam menekan stunting untuk membangun kota Ambon yang lebih baik ke depan," tandasnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment