Ambon, Kompastimur.com
Sidang Jemaat ini turut dihadiri oleh Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon, Pdt. Deky Picauly
Camat Sirimau, Rico Matitaputty, Lurah Waihoka, Sekertaris bidang Klasis Kota Ambon, Rekan pelayan dan badan pembantu pelayanan tingkat jemaat maupun komisi- Komisi, tim panitia dan delegasi dari 17 sektor dan 36 unit pelayanan serta para tamu undangan lainnya.
Ketua panitia pelaksanaan sidang jemaat GPM Imanuel Karpan Klasis Kota Ambon Ke-41, Agustinus Pical. ST dalam laporannya mengatakan sesuai hasil keputusan sidang jemaat Ke -40 tahun 2023 di mana telah di tetapkan sektor pelayanan delapan sebagai tuan dan nyonya rumah pada pelaksanaan sidang jemaat ke - 41 tahun 2024 yang di tuangkan dalam SK MJ Imanuel Karpan Ambon nomor 12/2024.
Atas dasar SK itu, maka sektor pelayanan delapan telah di bentuk dan di lantik sebagai panitia persidangan jemaat ke-41 tahun 2024.
"Untuk itu panitia bekerja keras dan melakukan berbagai upaya penggalangan dana demi kesuksesan persidangan jemaat GPM Imanuel Karang panjang Ambon yang ke-41 ini," kata Pical.Adapun tujuan pelaksanaan persidangan jemaat adalah untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan berbagai program kegiatan dan keuangan serta menyusun program kegiatan tahun berjalan sesuai yang telah tertua dalam renstra jemaat.
"Atas nama panitia kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dengan memberikan sumbangan dana pikiran dan tenaga serta gumulan bersama demi terlaksananya sidang jemaat GPM Imanuel yang ke 40 kiranya Tuhan memberkati kita semua dalam medan juang, usaha dan pengabdian bersama keluarga," tambah Pical.
Sementara arahan Ketua Majelis Jemaat Imanuel Karpan Ambon, Pdt. Ny. M. Warella/Urboh.Sth, mengatakan persidangan jemaat ini mengusung Tema " bersama-sama meningkatkan kualitas hidup sebagai wujud pertumbuhan keluarga Allah".
Tema ini menegaskan bahwa peringkat dalam pertumbuhannya harus tetap memberi perhatian pada peningkatan kualitas keluarga berencana dan kualitas iman pelayan, ekonomi pendidikan, serta kualitas keluarga.
"Hal ini pun dengan sendirinya menghendaki prioritas implementasi program tahunan sesuai dengan sasaran prioritas pengembangan yang harusnya menggerakkan struktur organisasi gereja di jemaat, pemuda laki-laki dan perempuan serta keluarga gereja apalagi untuk mencapai pertumbuhan jemaat yang lebih baik," ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya biarlah persidangan jemaat ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi semua pihak agar dapat terus melayani dengan sungguh - sungguh.
Ia menambahkan, sidang jemaat ini adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan artinya setiap peserta harus menunjukan kesungguhannya dalam mengikuti seluruh proses persidangan dengan memberi kontribusi pikiran yang positif yang dilakukan dengan santun sesuai dengan norma- norma yang berlaku.
"Pasalnya ini adalah sidang gerejawi jangan mau menang sendiri dan jangan melihat pada kepentingan kelompok, unit atau sektor saja namun perlu di perhatikan perhatikan kepentingan bersama sebagai persekutuan jemaat sebagai keluarga Allah," tegasnya.
Sedangkan sambutan Camat Sirimau yang mewakili Pj.Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan perjalanan di tahun 2024 miliki tiga tantangan besar yang di hadapi yaitu:
Pertama adanya perubahan iklim dengan aspek dampak negatif yang sangat luas mencakup krisis air bersih, krisis pangan dan gangguan kesehatan.
"Dampak tersebut yang kita rasakan saat ini dengan cuaca yang sangat panas mengakibatkan debit air pada sumber sumber air mengalami penurunan yang sangat pesat. Selain itu harga bahan pokok terutama bahan makanan mengalami peningkatan yang sangat tinggi yang disebabkan karena terjadinya kekeringan pada daerah produksi," akuinya.
Kedua, ketidak pastian arah Geopolitik, dimana politik global yang paling mencolok saat ini adalah rivalitas Amerika dan Tiongkok, perang rusia dan Ukraina serta konflik Timur Tengah soal ketidak pastian arah geopolitik dangat mengganggu proses pemulihan ekonomi di Indonesia karena rendahnya investasi, berkurangnya angka kunjungan wisatawan mancanegara serta berkurangnya ekspor dan import.
Ketiga adalah berkurangnya pasokan energi sirkulasi global akan semakin berkurang dan berpotensi kehilangan produksi hingga jutaan ton. Kondisi ini tentunya akan berdampak bagi meningkatnya harga bahan bakar minyak maupun tarif dasar listrik.
"Maka ditengah - tengah tingginya faktor ketidak pastian tersebut pemerintah kota Ambon terus berupaya untuk memperkuat daya tahan perekonomian yang sudah terbentuk selama ini," ujarnya
"Keberlanjutan intervensi pada program - program pemberdayaan masyarakat tetap dijaga karena perannya sangat filatel dalam menjaga daya beli masyarakat untuk menjamin stabilitas sosial dan ekonomi," tandasnya.
Sejalan dengan upaya - upaya yang dilakukan oleh GPM untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat, melalui gerakan keluarga menanam, keluarga melaut dan keluarga memasarkan, Pemerintah kota Ambon juga telah meluncurkan salah satu inovasi daerah yaitu kalesang kintal kosong.
Ahir dari sambutannya, ada juga tiga hal penting yang disampaikannya yakni,
pertama keberhasilan pemerintah kota dalam membangun kota Ambon tercinta yang tidak di lepas pisahkan dari peran dan partisipasi semua masyarakat untuk meningkatkan partisipasi, kordinasi dan sinergitas baik dengan pemerintah provinsi Maluku maupun pemerintah kota Ambon untuk mewujudkan masyarakat serta warga jemaat yang sejahtera bebas dari kemiskinan bebas dari kebodohan dan bebas dari keterbelakangan.
Kedua bertanggung jawab menjaga, merawat dan melestarikan alam.
Ketiga terus menjaga persatuan dan kebersamaan sebagai warga gereja tetapi juga masyarakat sekitar hindari tawuran keributan maupun konflik baik antara gang maupun kelompok hindari mabuk mabukan dan narkoba hindari konvoi dan aksi balap liar.
"Akhirnya atas nama pemerintah kota Ambon mengucapkan selamat bersidang Tuhan Yesus memberkati dalam seluruh tugas pelayanan pengabdian." pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan MPK Kota Ambon, Deky Picauly yang mengatakan bahwa momentum persidangan jemaat harus memotivasi dan membangun kesadaran kita bersama dalam pelayanan dan tanggung jawab para pelayan dan umat di jemaat.
"Dalam rangka melakukan amanat misi pelayanan atau mengimplementasikan keputusan-keputusan strategis gereja dan dalam kesadaran itu kami mengajak kita sekalian untuk memiliki pemahaman bersama bahwa bukan hanya merupakan wujud pelaksanaan tugas organisasi semata namun juga sebuah perbuatan gerejawi dalam berbagai evaluasi dan kebijakan kehidupan," paparnya.
Ia mengharapkan, umat harus memudahkan program atau kegiatan prioritas pelayanan yang berbasis kepada renstra jemaat itu berarti bahwa jemaat secara perlahan membentuk manajemen program yang terukur dan evaluasinya dilakukan secara bersama-sama oleh majelis jemaat dan semua unsur pelayanan di jemaat.
"Akhir dari sambutan, saya mengucapkan selamat bersidang Tuhan yang punya pekerjaan memberkati kita semua," tutup Picauly. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment