Namrole, Kompastimur.com
Rakor yang berlangsung di aula lantai dua kantor bupati pada Jumat (15/12/2023) itu, selain dihadiri Kapolres Bursel, AKBP. M. Agung Gumilar bersama jajaran, hadir juga Wakil Bupati Bursel, Gerson Eliaser Selsily, Wakil Ketua DPRD Bursel, La Hamidi, Danramil 1506-02 Leksula, Kapten Inf. Abas Siolon, pimpinan dinas / badan dilingkup Pemda Bursel, pimpinan instansi vertikal, tokoh agama penanggung jawab 2 APMS/SPBU yang ada di Namrole dan tamu undangan lainnya.
Kapolres Bursel, AKBP. M Agung Gumilar dalam kegiatan tersebut mengatakan pengamanan Nataru adalah tanggung jawab bersama.
"Pengamanan Nataru ini bisa berjalan dengan lancar dan kondisi bisa tercipta aman membutuhkan dukungan semua pihak," ucap Kapolres.Selain keamanan, dinas terkait juga harus memperhatikan kondisi peningkatan harga bahan pokok dan barang penting (Bapokin) yang terjadi di Namrole.
Dia menjelaskan, gangguan Kamtibmas juga bisa terjadi jika ada pihak-pihak atau kelompok yang melakukan tindakan-tindakan provokatif dengan menyebarkan berita hoax.
Kapolres juga mengaku, saat rakor di Provinsi yang diikuti pihaknya, ada juga pembahasan terkait prediksi- prediksi yang bisa terjadi di kabupaten Bursel.
"Bencana di Bursel, laka laut, laka lantas dan laka lainnya, terorisme, peningkatan harga Bapokin dan ketersediaan bahan pokok, itulah prediksi yang bisa terjadi jelang Nataru di Bursel," ungkapnya.
"Selian itu sudah merupakan kewajiban kita bersama dan juga bagian dari amal kita untuk bagaimana menjaga keamanan wilayah kabupaten Bursel yang sama-sama kita cintai," tambahnya.
Dikesempatan itu, Gumilar menyentil soal ada varian baru dari Covid yang sudah menyebar di kota Jakarta dan diprediksi dua pekan kedepan akan semakin meningkat dan bisa meluas ke kabupaten/kota termasuk kabupaten Bursel.
Untuk itu Dinas kesehatan Kabupaten Bursel harus berperan aktif dan cepat tanggap dalam menghadapi hal tersebut dengan menyediakan lokasi dan tempat khusus untuk penanganan jika ada kasus Covid yang terdeteksi.
"Saya mengapresiasi seluruh pihak yang hadir dan saya berharap rakor ini bisa diimplementasikan dan bukan hanya sebatas dilakukan dalam kegiatan seremonial. Semua diminta bisa mengambil peran masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsi demi menjaga keamanan jelang Nataru supaya Nataru tahun ini bisa berjalan dengan baik," tandasnya.
Sementara Wakil Bupati Bursel, Gerson Eliaser Selsily mengatakan, dalam menghadapi akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 tentunya ada isu-isu yang perlu di bicarakan dan di antisipasi dari berbagai sektor.
Misalnya terkait inflasi, kenaikan harga barang yang masih bisa terjadi mengingat Elnino masih terjadi sampai bulan Desember 2023.
"Maka elnino ini akan berdampak pada produksi hasil pertanian sekaligus berdampak juga pada pendapatan masyarakat yang kemudian turut berpengaruh pada kondisi Kamtibmas," ucap Wabup.
Selsily menyebut, saat Nataru, pasti banyak orang yang berangkat keluar dan juga banyak orang yang masuk ke Bursel. Orang -orang yang masuk ini akan membawa pikiran dan informasi-informasi baru."Bisa saja mereka masuk dengan pikiran-pikiran baru dan isu-isu yang kebenarannya belum tentu pasti kebenarannya dan ini bisa memicu muncul berita hoaks yang bisa menggangu kondisi Kamtibmas," ungkapnya.
Selain Nataru, Selsily mengaku menjelang Pileg dan Pilpres, semua pihak harus bisa bekerjasama dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
"Yang pasti kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di Bursel, kemudian terkait Covid, Dinas kesehatan harus melakukan pendeteksian dini sehingga kita tidak jebol," paparnya.
Ia juga meminta di akhir tahun ini semua pimpinan instansi harus menetap di kabupaten karena tahun ini kondisinya berbeda sebab saat ini juga ada momen besar yang akan berlangsung. yakni Pemilu.
"Kondisi tahun ini berbeda maka jika ada hal-hal yang perlu disikapi dengan cepat maka semua pimpinan OPD harus standby di Bursel," tandasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Kabag Ops Polres Bursel, AKP. Obednego Remialy.
Dalam kesempatan itu Remialy mengungkapkan pelaksanaan Ops Lilin jelang Nataru akan digelar selama 12 hari yang dimulai dari tanggal 21 Desember 2023 sampai tanggal 2 Januari 2024.
Remialy juga menyebut ancaman yang paling utama dalam menghadapi Nataru adalah miras, sebab miras akan memicu perkelahian yang menggangu ketentraman dan keamanan."Selain Miras, pencurian dengan kekerasan, kenaikan BBM, kenaikan Bakok, balap liar, bencana alam, kecelakaan laut maupun darat, serta kebakaran dapat mengganggu keamanan," ucapnya.
Ia menyebut, PAM Nataru akan berlangsung di lokasi-lokasi strategis seperti pelabuhan, bandara, pasar dan tempat-tempat umum lainnya.
"Tujuan dari operasi lilin adalah menciptakan kondisi keamanan di wilayah Polres Bursel. Intinya Nataru harus berjalan aman, tertib dan lancar," tandasnya.
Pemateri kemudian dilanjutkan oleh Dinas Perhubungan, UPBU Namrole, dinas Pariwisata, dinas Kesehatan, dinas Perdagangan, PLN Namrole, dan APMS PT. Mitra Hilir. Sedangkan BPBD dan PUPR Bursel tidak hadir dalam Rakor Sektoral tersebut. (KT/05)
0 komentar:
Post a Comment