Ambon, Kompastimur.com - Cara mengantisipasi bullying di sekolah maka Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Ambon, Deike Pariama dan jajarannya menggelar sosialisasi cegah bullying dan perlindungan anak di sekolah.
Kegiatan ini berlangsung di Aula SMA Negeri 14 Ambon Pada hari Jumat (01/11/2023).
Sosialisasi ini di ikuti oleh orang tua bersama Siswa-Siswi, para guru dan staf di sekolah, serta utusan komite sekolah.
Untuk pematerinya, Stanny Paliama di dampingi oleh Pengawas pembina SMA Negeri 14 Ambon, Susan Pattiasina dan Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Ambon, Deike Pariama.
Sebelum masuk pada pemaparan materi, Paliama menerangkan 3 isu besar sebagai gambaran yang harus dicermati, isu tersebut mencakup perlindungan, intoleransi dan seksual.
Menurut Paliama, dalam peningkatan mutu sekolah penggerak maka orag tua adalah mitra sekolah untuk saling menopang satu dengan yang lain di lembaga pendidikan SMA Negeri 14 Ambon.
"Wujud dari topangan itu, maka orang tua juga punya peran utama untuk perlindungan atau bullying karena apabila peran orang tua baik maka anak-anak terlepas dari hal-hal tersebut, mereka dapat berjalan dengan baik dan leluasa serta program sekolahpun berjalan dengan lancar," ujarnya.
Ia juga mengingatkan terkait disiplin untuk melakukan perilaku yang baik, berawal dari kesadaran yang merupakan sisi positif, serta memberikan respons bijak dan membangun yang dapat menyadarkan seseorang dapat bertanggung jawab bagi diri sendiri dan orang lain yang di mulai dari diri kita. hindari sifat yang acuh tak acuh dan masa bodoh" tutur Paliama.
Ia menjelaskan, sesuai perkembangan jaman orang tua harus di beri pemahaman untuk memperhatikan anak - anak yang merupakan generasi penerus dan harus mempunyai karakter yang baik agar dapat di transfer ke diri sendiri dan berguna bagi orang lain.
Ini merupakan hal penting yang perlu di ingat untuk menciptakan perilaku yang baik bagi anak-anak sebab ketika anak berperilaku yang baik tidak semudah yang kita bicarakan, karena semua itu melalui banyak sekali proses anak dalam kehidupan yang mereka alami.
"Contohnya seperti anak merasa cemas, marah, tidak di hargai pada sisi yang tersembunyi. Inilah yang harus di ketahui dan cara kita untuk mengetahuinya dapat di lihat dari raut wajah, atau tingkah laku, serta sikap mereka," ujarnya.
Perlu di ketahui, dalam konsep kurikulum merdeka menuntut sosial emosional guru harus terjaga dan anak - anak sekarang tidak bisa di marahi.
Guru di tuntut harus berperilaku baik sehingga bisa di tiru oleh anak, untuk itu sangat di butuhkan peran serta orang tua secara ekstra untuk membentuk karakter anak - anak.
"Perlu di ketahui bahwa bullying adalah kekerasan secara berulang ulang atau secara psikis, maka pentingnya pemahaman bagi kita semua termasuk orang tua, sebab anak-anak adalah mutiara yang harus di poles agar mereka menjadi generasi emas yang terbaik di masa depan," paparnya.
Ia juga mengingatkan agar anak-anak menghindari hal- hal yang dapat merugikan diri sendiri.
"Jika mereka salah tegurlah dengan cinta kasih sesuai tuntunan kurikulum yang dijalankan dengan berpatokan pada 6 dimensi pada P5," tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Ambon, Deike Pariama menjelaskan bahwa, sosialisasi bullying yang di lakukan di sekolah sangat penting.
Menurutnya, dengan menciptakan kenyamanan, kedamaian dan menghindari bullying atau perundingan ini, artinya telah menghadirkan rasa aman.
Maka otomatis siswa akan betah dengan rasa aman dan nyaman untuk datang ke sekolah. Disitu juga, proses belajar mereka juga tenang dan mereka bisa berfokus pada pelajaran yang di berikan oleh Guru," jelas Pariama.
Ia menambahkan, jika sekolah sudah menciptakan rasa aman maka siswa juga tenang.
Orang tua, lanjutnya diundang agar bisa berkolaborasi dengan sekolah untuk melihat anak - anak mereka di rumah dan pada akhirnya mereka akan dapat mengerti serta memahami arti perlindungan dan arti buli.
"Sosialisasi ini bisa memberi pemahaman kepada orang tua untuk mencipta rasa aman dan nyaman bagi anak di rumah yang nantinya dapat di bawa ke sekolah, karena salah satu bentuk pendidikan karakter dari anak semua ada di rumah," tandasnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment