Namrole, Kompastimur.com
Apel siaga dan deklarasi Kampanye Damai ini berlangsung di lapangan alun-alun kota Namrole, Senin (4/12/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Bawaslu Bursel, Robo Souwakil bersama jajaran; Ketua KPU Bursel, Syarif Mahulauw bersama jajaran; Sekda Bursel, Ruslan Makatitta; Wakapolres Bursel, Kompol Noovy Sapulette; pimpinan OPD, pimpinan dan pengurus Parpol, sejumlah penjabat kepala desa, perwakilan Kodim 1506 Namlea, Camat Namrole, pimpinan OKP/ Ormas, Panwaslu dari 6 kecamatan dan seluruh Panwaslu Kelurahan Desa (PKD).
Acara ini dilanjutkan dengan pembacaan naskah deklarasi Kampanye Pemilu Damai tahun 2024, penandatangan deklarasi kampanye damai dan jalan sehat.
Ketua Bawaslu Bursel, Robo Souwakil dalam arahannya mengatakan, puncak dari demokrasi adalah pemilihan umum.Untuk itu Souwakil mengajak semua peserta Pemilu dalam melakukan kampanye harus mengedepankan sportifitas.
Katanya, sejak kampanye dimulai dari tanggal 28 November kemarin dan akan berakhir di tanggal 10 Februari 2024, kemanan dan rasa persaudaraan harus harus tetap di jaga.
Karena amanat undang-undang pasal 280 dalam undang-undang Pemilu telah mengisyaratkan larangan-larangan dan aturan aturan yang harus ditaati oleh peserta Pemilu maupun tim kampanye.
Larangan-larangan itu yakni melibatkan ASN, melibatkan Kepala Desa, melibatkan BPD dan seluruh pihak-pihak yang dilarang terlibat dalam Kampanye. Tak hanya itu, peserta Pemilu maupun tim kampanye dilarang menyampaikan narasi-narasi kampanye yang bermuara pada politik identitas.
"Kepada seluruh peserta Pemilu yang terlibat dalam Pemilu kali ini harus tetap mengedepankan hubungan persaudaraan dan menjaga hubungan Kami Wait," pintanya."Kontestasi bole panas tapi jangan lidah keseleo untuk saling memfitnah, menzalimi satu sama yang lain karena itu tidak baik. Untuk itu saya mengajak kita semua sama-sama mengawasi Pemilu yang akan berlangsung," ucapnya.
Souwakil juga mengingatkan agar Panwascam dan PKD untuk sering mengingatkan para Camat, Kepala Desa dan seluruh ASN untuk tidak terlibat dalam politik praktis.
"Saya sudah menandatangani surat himbauan soal netralitas para camat dan kepala desa, sampaikan salam dari Bawaslu kasih surat ke mereka kalau mereka tidak mau berhubungan dengan sentra Penegak hukum terpadu yang ada di Bawaslu maka jangan bermain politik," tegasnya.
Sementara itu, sambutan Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa yang dibacakan oleh Plt. Sekda Bursel, Ruslan Makatitta mengatakan Pemilu secara esensi merupakan proses pembelajaran dalam rangka pendewasaan bangsa.Disamping itu, Pemilu juga merupakan momentum ujian bagi seluruh elemen masyarakat mengenai seberapa jauh nilai-nilai demokrasi yang telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia.
Nilai-nilai demokrasi dimaksud adalah meyelesaikan pertikaian secara damai dan sukarela.
"Saya percaya kita semua yang hadir disini sependapat bahwa Pemilu damai adalah sebuah kerja besar yang membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen bangsa mulai dari individu dan pemerintah sendiri berkomitmen untuk menjaga kondusifitas dan keamanan selama Pemilu" ucap Makatitta.
Pada Kesempatan itu, ia mengajak semu pihak sesuai dengan kapasitas dan kewenangan masing-masing untuk TURUT memastikan bahwa pemilu dama tidak semata-mata dimaknai sebagai sebuah slogan melainkan sebagai ikhtiar UNTUK MENCIPTAKAN atmosfer politik yang kondusif selama seluruh rangkaian tahapan pemilu berlangsung.
Selanjutnya, bersedia dan bersepakat bahwa menjaga kedamaian selama pemilihan umum adalah tanggung jawab bersama tanpa terkecuali, dan terakhir, turut memastikan bahwa seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan kampanye politik dapat menjalankan perannya dengan tanpa mencederai harga diri dan martabat semua pihak termasuk lawan politik.
"Sudah bukan saatnya masa kampanye di isi dengan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat dan yang paling utama adalah bersifat santun dalam kampanye sehingga lebih mudah dalam meraih simpati masyarakat. dengan begitu, saya yakin presentase partisipasi masyarakat untuk mengikuti Pemilu di kabupaten Bursel akan meningkat dan dapat menekan angka Golput," ujarnya.
Selanjutnya, ia menyebut ada ada 4 kunci sukses yang menjadi faktor utama suksesnya Pemilu.
Pertama, yaitu faktor penyelengara pemilu, dalam hal ini KPU dan bawaslu, yang lebih penting untuk menjaga integritas, profesionalitas, adil dan objektif.
Kedua, faktor peserta pemilu dalam hal ini adalah peserta pemilu yang terdiri dari partai politik dan calon legislatif, yang mana peserta pemilu di tuntut memiliki komitmen integritas, patuh dan taat terhadap regulasi yang ada serta tidak memantik politik sara.
Ketiga, faktor masyarakat atau pemilih yang juga harus memilki integritas karena seorang pemilih memilik hak konstitusional yang
digunakan dengan penuh tanggung jawab.
Keempat, faktor stakeholder, yakni pihak kepolisian, TNI, ASN, dan aparatur pemerintah lainnya yang harus menjaga dan mengedepankan nilai - nilai netralitas.
Mengakhiri sambutannya, Sekda menitipkan pesan kepada semua pihak, baik penyelenggara Pemilu, peserta Pemilu, unsur TNI dan Polri, serta seluruh organisasi perangkat daerah untuk menjaga harkat dan martabat selaku aparatur yang taat kepada aturan guna menjaga marwah pemilihan umum secara bersama-sama demi keamanan, ketertiban dan kondusifitas politik di kabupaten Bursel.
"Saya mengajak kita sekalian, dengan semangat Lolik Lalen Fedak Fena, kita jaga nilai nilai persaudaraan dalam hubungan Kai Wait di Bumi Fuka Bipolo yang sama - sama kita cintai," tandasnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment