Kegiatan ini di gelar dengan Tema" Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakan Keadilan Pemilu."
Ketua Bawaslu Provinsi Maluku, Subair dalam sambutannya mengatakan bahwa, tanggal 28 November adalah hari pertama waktu kampanye, artinya jika kampanye 75 hari dan masa tenangnya 3 hari maka setelah 78 hari semua yang memiliki hak akan menuju TPS mencoblos dan menentukan pemimpin Negara mulai dari DPR RI,DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Kota.
Dengan adanya kegiatan ini Ketua Bawaslu merasa bangga dan sangat berbahagia karena impian untuk menghasilkan sebuah pemetaan kerawanan akhirnya bisa terwujud sebab tidaklah mudah untuk membuat pemetaan serta memproyeksikan potensi-potensi kerawanan kedepan yang tidaklah mudah.
"Berdasarkan tugas yang saling beriringan maka mencari waktu untuk mengumpulkan data itu tidaklah mudah serta kegiatan ini juga tidak dibiayai oleh APBN, tidak ada program khusus untuk ini, tetapi dapat terselenggara dengan baik," ujarnya.
Untuk di ketahui, Bawaslu RI telah mengeluarkan indeks terhadap kerawanan Pemilu tahun 2024 yang dapat di jadikan sebagai panduan yang telah di launching pada Desember tahun 2022 lalu.
Kemudian secara berseri Bawaslu RI juga melaunching indeks kerawanan Tematik yang di adopsi dalam 7 tema pemetaan kerawanan yang telah di susun dan hasilnya akan digunakan untuk Pemilu tahun 2024.
Subair mengaku atas kinerja Ketua tim pencegahan dalam menyusun sebuah aplikasi pemetaan kerawanan merupakan karya yang sangat baik.
"Ini aplikasi terbaik.yang dapat di akui dan yang pertama di Indonesia karena selama ini kita hanya beraplikasi atau mengulang apa yang dihasilkan oleh Bawaslu RI," akui Ketua Bawaslu.
Ia.menjelasmam tingkat kerawanan di Maluku berada di Tual, Kepulauan Aru dan KKT.
Dimana secara umum, semua ada dalam keadaan rawan biasa atau rawan sedang tetapi ada tiga titik kerawanan dalam kategori tinggi yaitu Tual, Kebupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan Aru.
"Harapan saya, apa yang kami hasilkan hari ini juga menjadi bahan rujukan terutama bagi KPU selaku mitra sesama penyelenggara dan bagi Kapolda, Pangdam selaku pihak keamanan bahkan semua pihak termasuk pihak partai politik. Kami minta ini di jadikan sebagai bagian dalam menyusun strategi kampanye damai kemudian siapapun yang punya kepentingan dengan Pemilu diharapkan apa yang telah kami susun hari ini menjadi referensi dalam melakukan Pemilu damai tahun 2004," ungkapnya.
Lebih jauh ia menerangkan, Bawaslu hari ini lebih mengedepankan pencegahan dari pada penindakan. Pencegahan dilakukan dengan menyusun indeks Kerawanan Pemilu yang mana tersurat dalam undang-undang No 7 Pasal 94 UU Tahun 2017 di sebutkan tugas utama Bawaslu itu adalah melakukan pencegahan terhadap pelanggaran dan proses sengketa.
"Waktu kampanye untuk tahun 2014 sangat berbeda dengan waktu kampanye tahun 2019. Dapat dikatakan tahun 2019 sekitar 6 bulan waktu kampanye hari ini kampanye kita hanya 75 hari," akuinya.
Lanjutnya, banyak tugas yang harus di lakukan oleh Bawaslu maupun KPU maka pemetaan kerawanan menjadi strategi Bawaslu dalam menentukan titik-titik kerawanan agar bisa di fokuskan melakukan pengawasan kepada titik-titik yang rawan tersebut.
"Kami menyusun indeks sesuai urutan kabupaten kota maka kabupaten kota yang paling rawan itu akan kami highlight," tambah Subair.
Pihaknya menuturkan, dalam kegiatan ini satu hal yang dapat di maknai bersama bahwa apa yang akan dihasilkan hari ini meskipun tidak besar, namun dapat menjadi pemicu, ibaratkan seperti puntung rokok yang bisa membuat kebakaran satu hutan, maka sebagai Bawaslu maupun KPU dan semua jajaran membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk wartawan dalam mengedukasi publik tentang Pemilu yang berkualitas.
"Jika kita semua bersatu menciptakan Pemilu yang lebih baik saya yakin semua itu bukanlah sesuatu yang mustahil," harap Subair. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment