Ambon, Kompastimur.com
Kegiatan ini diikuti oleh 10 desa, negeri/kelurahan di Kota Ambon yang menyajikan menu sehat bergizi dengan olahan pangan lokal.
10 desa/negeri/kelurahan tersebut yakni Negeri Ema, Negeri Soya, Desa Wayame, Negeri Naku, Negeri Hatalai, Kelurahan Kudamati, Kelurahan Benteng, Negeri Laha, Negeri Batu Merah dan Kelurahan Waihaong.
Ketua TP-PKK Kota Ambon, Ny. Lisa Wattimena dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini untuk menambah wawasan dalam.memgatasi stunting.
"Kagiatan ini tujuannya untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita, bahwa Dapur sehat itu penting untuk mengatasi masalah stunting,” kata Lisa Wattimena.
Asupan gizi yang baik menurut Wattimena bukan hanya terletak pada banyaknya makanan-makanan kemasan yang dipajang di etalase-etalase pertokoan seperti Mini Market ataupun Pasar Swalayan. Akan tetapi makanan sehat itu ada disekitar rumah, yang ada di kebun kebun sehingga harus dimanfaatkan sebagai lumbung pangan keluarga.
Ia menuturkan, ketersediaan pangan lokal sangat dibutuhkan sehingga dari sisi ekonomi tidak memberatkan keluarga guna memenuhi kebutuhan gizi anak.
Pembangunan keluarga menjadi salah satu prioritas dalam membangun sebuah keluarga secara keseluruhan. Pembangunan keluarga dapat dikatakan menjadi dasar bagi pembangunan yang lebih besar, yakni sumber daya manusia yang menjadi faktor paling menentukan dalam keberhasilan suatu bangsa.
"Kekuatan untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas berakar pada elemen keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat, dimana keluarga sejahtera dan berkualitas merupakan pondasi dasar bagi keutuhan, kekuatan dan keberlanjutan masa depan generasi kita," akuinya.
Keberadaan keluarga untuk terus membina, mengasuh dan mendidik anak-anak menjadi aspek penting yang harus dilakukan, sehingga tercipta keluarga berkualitas yang dapat mendukung masa depan anak.
Istri Penjabat Wali Kota Ambon ini menganjurkan bahwa jika seorang ibu ketika Ia mulai hamil, setidaknya 6 kali harus diperiksa kandungannya ke dokter, yakni 2 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 3 kali pada trimester ketiga.
“Jadi minimal 6 kali harus mengontrol kandungannya ke dokter. Janganlah alpa untuk memeriksa bayinya ke dokter sehingga dapat terus dipantau apa-apa yang harus dibutuhkan dalam pertumbuhan bayi dalam kandungan,” ajaknya.
Kemudian ketika bayi itu lahir, maka kesehatan serta tumbuh kembang anak yang optimal adalah prioritas penting bagi setiap orang tua. Setiap orang tua tentu menginginkan anak yang tumbuh sehat, dan disertai dengan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
"Masalah stunting harus perlu kita tangani bersama. Stunting tidak akan terjadi bagi anak-anak kita, ketika kita dapat memperhatikan asupan gizi yang baik bagi anak-anak. Kadang, faktor ekonomi menjadi alasan utama ketika seorang bayi terlahir tidak normal, kurang gizi, berat badanya kurang, juga barangkali alasan sanitasi disekitar rumah kita yang tidak baik," paparnya.
Wattimena juga menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang selama ini telah membantu serta mendukung upaya-upaya percepatan penurunan Stunting di Kota Ambon.
"Terimakasih untuk semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penurunan angka stunting di Kota Ambon," tutupnya.
Kegiatan DASHAT dibuka Assisten Administrasi Umum Setda Kota Ambon, Robby Sapulette, ST. MT mewakili Pj. Wali Kota Ambon, Drs. Bodewin Wattimena, M.Si.
Turut hadir juga dalam kegiatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego bersama Sekretaris BKKBN Maluku, Mien Ubro, S.Hut. M.Si, Para Asisten, Staf Ahli, Pimpinan OPD di Lingkup PemKot Ambon, Tim Pakar Stunting Kota Ambon, serta undangan lainnya.
Dikesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego menyerahkan bantuan paket makanan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Untuk diketahui bahwa pada kegiatan tersebut dilaksanakan juga demo olahan makanan bergizi oleh eksekutif chef, Adi. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment