Namrole, Kompastimur.com
Hal tersebut diungkapkan direktur RSUD dr. Salim Alkatiri, Ibrahim Banda saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis (5/10/2023).
"Dokter spesialis di RSUD dr. Salim Alkatiri itu ada dokter spesialis Kandungan, dokter spesialis Bedah, dokter spesialis Penyakit Dalam, dokter spesialis Anak, dokter spesialis Patologi Klinik (pemeriksaan darah), dokter spesialis Patologi Anatomi dan dokter spesialis Anastesi," ungkap Banda.
Selanjutnya untuk dokter umum, Banda mengatakan di RSUD dr. Salim Alkatiri memiliki sebanyak 14 dokter umum yang terdiri dari dokter PNS, PTT dan dokter PPPK.
"Ada 5 dokter internship. Mereka ini adalah dokter bantuan dari pusat dari kementerian yang bantu daerah-daerah di Indonesia dengan memperkerjakan dokter-dokter yang baru atau magang. Lalu ada dokter PTT yang kontrak daerah ada 2 orang, dokter PNS ada 5 orang, yang lulus PPPK kemarin itu ada 2 orang jadi total dokter umum ada 14," rinci Banda.
Banda yang juga Asisten II Setda Kabupaten Bursel ini mengutarakan bahwa saat ini pegawai yang ada di RSUD sebanyak 285 orang yang terdiri dari PTT, PPPK, ada ASN, dan ada juga yang berstatus sukarela.
"Jadi sudah termasuk dokter didalam 285 pegawai itu," terangnya.
Meskipun RSUD dr. Salim Alkatiri memiliki dokter yang bisa dikatakan hampir lengkap, namun Banda tak memungkiri ada kendala-kendala yang perlu diperbaharui dan diperhatikan demi pelayanan di RSUD.
"Kendala-kendala disini terkait sarana pendukung, kalau sarana medis hampir mendekati kecukupan dan sementara persiapan untuk akreditasi. Sarana pendukung itu misalnya kelistrikan. Untuk jaringan listrik disini sebenarnya dayanya cukup tapi instalasinya saja yang salah," akuinya.
Katanya, sesuai manejemen RSUD yang baik seharusnya peralatan untuk medis harus di buat jalur listriknya sendiri, untuk AC jalurnya sendiri, dan lampu biasa maupun lampu hiasan harus dibuat jalur instalasi sendiri.
"Semua harus terpisah, namun kenyataanya sekarang semua jadi satu, maka kalau ada satu AC gangguan akan berpengaruh ke yang lain," keluhnya.
Namun Ia berharap masyarakat Bursel tidak ragu untuk melakukan pengobatan di RSUD Namrole karena telah memiliki puluhan tenaga dokter.
"Kita berharap bahwa dengan adanya dokter-dokter spesialis ini masyarakat datang ke sini di RSUD. Memang nantinya jika tidak menggunakan BPJS sudah pasti harganya mahal karena semua dokternya spesialis ditambah obat-obatan," tuturnya.
Disamping itu ia juga menyentil soal kepemilikan BPJS bagi masyarakat Bursel dimana sesuai data yang dimiliki pihaknya kurang lebih sekitar 3000 masyarakat Bursel yang belum memiliki BPJS.
"Data kita yang ada saat ini, penduduk di kabupaten Bursel sudah 98 persen BPJS sudah aktif dan sekitar 3000 orang lebih saja yang belum memiliki BPJS ," tandasnya. (AL)
0 komentar:
Post a Comment