Ambon, Kompastimur.com
Kegiatan ini digelar Kepala Desa Poka, Marthina. Ivon Kelbulan bersama seluruh jajaran yang ada dalam Desa Poka. Kegiatan bertempat di Sekolah Dasar(SD) Negeri 1, 2, dan 3 Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon.
Pagelaran seni gebyar desa Poka kecamatan teluk Ambon tahun 2023 yang di laksanakan dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun kota Ambon yang ke 448.
Wattimena dalam sambutannya mengatakan, Pemkot Ambon terus berupaya untuk memajukan kota ambon dalam segala segi pembangunan, maka setiap kegiatan yang dilakukan dalam upaya memajukan kota ini, pemerintah kota dan seluruh jajaran akan terus mensupport dan memberikan dukungan bahkan terlibat di dalamnya dengan tidak pernah memilih jenis kegiatan berskala besar sedang atau kecil.
"Apapun yang dilakukan untuk memajukan kota ini, maka pemerintah akan hadir," kata Wattimena.
"Berkaitan dengan itu apa yang di lakukan oleh seluruh jajaran pemerintah Desa Poka dalam bentuk pagelaran di malam ini dalam Seni Budaya Gebyar Desa Poka atas nama pemerintah kota Ambon kami mengucapkan terima kasih, memberi apresiasi yang setinggi-tingginya karena ini adalah wujud dari seluruh upaya pemerintah desa Poka memajukan kota Ambon yang kita cintai," sambungnya.
Kata Wattimena, terkait upaya pemerintah kota dan seluruh masyarakatnya untuk mendapatkan pengakuan dari dunia bagi kota Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik itu di lakukan dengan jalan yang panjang.
Berdasarkan catatan sejarah yang membuktikan sejak tahun 2012 pemerintah kota dan seluruh warga kota Ambon berupaya untuk memperoleh pengakuan itu dengan tidak mudah, jalannya panjang dan berliku karna begitu banyak persyaratan yang harus di penuhi oleh Pemkot agar mendapat pengakuan dari UNESCO.
"Kita bersyukur bersama bahwa dalam upaya keras itu pemerintah sebelumnya dan seluruh warga kota Ambon berhasil mendapat pengakuan dari UNESCO pada tanggal 31 Oktober tahun 2019, kota Ambon di terapkan sebagai kota kreatif berbasis music dan di nobatkan sebagai kota music dunia atau Ambon City Of Music. Ini kebanggaan besar bagi pemerintah dan seluruh warga kota Ambon karena tidak semua yang mengupayakan branding ini semua mendapatkannya," ungkapnya.
Pengakuan dari UNESCO ini bukan akhir dari perjuangan kita bagi kota ini tetapi merupakan awal titik start kita membuktikan kepada dunia bahwa Ambon memang layak untuk di nobatkan sebagai kota music dunia, dan oleh karena itu pemerintah kota hari ini berupaya untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif untuk mendukung kota Ambon sebagi kota kreatif berbasis music," tandasnya.
Lanjutnya, bebagai hal yang di lakukan oleh Pemkot Ambon adalah salah satu wujud dukungan bersama dalam mempertahankan Ambon dengan branding Ambon City Of Music.
Pagelaran Seni Budaya merupakan ekosistem yang terbangun dengan melibatkan berbagai pihak dan ini yang harus di jaga karena kegiatan seperti ini mencerminkan warga kota Ambon yang terlahir dengan DNA untuk bermusik.
Selanjutnya, kata Wattimena, kegiatan ini memberikan support dan dukungan kepada Pemkot dalam upaya mensuport dan memperkenalkan potensi wisata pariwisata di kota Ambon karena saat ini Pemkot Ambon hanya bergantung pada sektor jasa, perdagangan dan pariwisata.
Sektor pariwisata ini yang msh belum mampu kita kembangkan dengan baik, karena itu dengan rencana pembangunan kota Ambon jangka menengah maupun jangka panjang menitik beratkan pada upaya kita mensuport sektor pariwisata.
"Kalau yang lalu kita hanya dengan pariwisata yang Tuhan anugerahkan dengan menjual pemandangan, menjual pantai, tanpa ada kreativitas dan inovasi untuk kita mendukung potensi alam yang sudah kita miliki. Karena itu Pemkot telah meminta kepada seluruh pemerintahan desa dan Negeri untuk membentuk minimal satu sanggar Senny budaya, yang bertujuan untuk memadukan potensi alam yang kita miliki supaya kembangkan pariwisata alam yang di padukan dengan pentas seni dan budaya," paparnya.
"Hal ini agar ketika orang datang pada salah satu objek wisata di kota Ambon tidak hanya duduk dan menikmati pantai, mandi lalu pulang tetapi di suguhkan dengan tampilan seni budaya khas Maluku atau kota Ambon," tandasnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment