• Headline News

    Wednesday, September 27, 2023

    BKKBN RI : Harus Ada Intervensi Spesifik dan Sensitif Dalam Pencegahan Stunting

    Ambon, Kompastimur.com
    Sekertaris Utama(Sestama) BKKBN RI,Drs, Tavip Agus Rayanto,M.Si melalui kegiatan penguatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Mitra Kerja di Kota Ambon menjelaskan bahwa stunting sangat berhubungan erat  dengan tingkat kesejahteraan masyarakat maka perlu adanya berbagai intervensi terhadap Stunting, baik intervensi secara spesifik maupun secara sensitif yang harus di laksanakan secara terintegrasi.


    Hal ini berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting dengan melakukan intervensi spesifik dan intervensi sensitif melalui beberapa program yaitu program pencegahan Stunting, program tim pendamping keluarga dan dengan program gemar makan ikan serta program pangan lestari dan sanitasi  bangunkan mck."Ucap Rayanto.


    Kegiatan ini berlangsung di Gedung Balai Pertemuan Desa Batumerah Kota Ambon pada hari, Rabu (27/9/2023).


    Selain di hadiri oleh Sekertaris Utama(Sestama) BKKBN RI, Drs, Tavip Agus Rayanto,M.Si, turut hadir kepala Perwakilan BKKBN provinsi Maluku, Dra. Renta Rego, Ketua TP PKK Kota Ambon, dan Pimpinan OPD lingkup pemerintah kota Ambon, Camat, lurah, kades, Raja se Kecamatan Sirimau, serta para tim pendamping keluarga.


    Dalam sambutannya, Pj. Ketua TP-PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena pada acara ini, di sampaikan ucapan selamat datang kepada bapak sekertaris utama (Sestama)BKKBN RI.Drs.Tavio Agus Riyanto Atas kehadirannya kota Ambon .


    Lanjutnya di katakan bahwa kota Ambon mempunyai 430 orang pendamping keluarga Stunting yang tergabung dalam 142 Tim dan jumlah anak Stunting di kota Ambon pada tahun 2021 berjumlah 917 orang  tahun 2022 sebanyak 509 orang dan tahun 2023 sebanyak 366 orang.


    "Maka telah di lakukan kegiatan-kegiatan inovasi antara lain gerakan peduli Stunting (Garpu Genting) Remaja paham kesehatan mental (Rempah Mental), Pola Asuh benar dan tepat (Pos Beta Daring) Belajar menjadi orang tua hebat (Berobat) dan Dapur sehat atasi Stunting (Dashat)," ucap Wattimena.


    Ia menjelaskan terkait Perpres No 72 tahun 2021 tersebut maka percepatan penurunan Stunting salah satu prioritas yang termuat dalam rencana aksi Nasional.


    "Percepatan Penurunan Stunting (RAN Pasti) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko Stunting pendampingan semua pengantin/ calon pasangan usia subur dan Surveilance keluarga beresiko Stunting di sinilah peran tim keluarga sangat di butuhkan," jelas Wattimena.


    Ia bersyukur kehadiran BKKBN RI telah memberikan penguatan kapasitas kepada Tim Pendamping Keluarga Stunting yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pendampingan keluarga serta meningkatkan pemahaman tentang kesehatan ibu dan anak.


    Katanya, dalam rangka pembangunan kualitas SDM permasalahan Stunting merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan otak anak.

    Stunting sangat berkaitan erat dengan perkembangan sel otak yang akhirnya akan menyebabkan tingkat kecerdasan menjadi tidak optimal.


    "Maka tugas pokok dari tim pendamping keluarga adalah melakukan pendampingan keluarga yang dapat di maknai sebagai serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan pemberian bantuan Social yang bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan kepada keluarga beresiko Stunting," URAI Wattimena.


    Oleh karena itu penguatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga dan Mitra Kerja yang saat ini di rasakan sangat penting dan sangat strategis dalam upaya bersama dalam penanganan dan pencegahan Stunting di kota Ambon.


    "Diharapkan melalui kegiatan ini, TPK di Kota Ambon dapat memahami dan memiliki kemampuan menjalankan tupoksi yang di emban sehingga apa yang di rencanakan dalam upayakan mengatasi permasalahan Stunting di Kota Ambon dapat terwujud dengan baik dan maksimal," ujar Wattimena. (AJP)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: BKKBN RI : Harus Ada Intervensi Spesifik dan Sensitif Dalam Pencegahan Stunting Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top