"Kita dorong untuk Pemerintah Provinsi Maluku, dalam hal ini Gubernur Maluku, melalui Sekda Maluku, segera mengkonsolidasikan seluruh sumber daya di RSUD Haulussy Ambon. Hal ini setelah rumah sakit itu menjadi satu - satunya rumah sakit rujukan, milik Pemerintah Provinsi Maluku," kata Sairdekut kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
Kendati begitu, politisi Partai Gerindra itu menegaskan, tidak boleh mengabaikan seluruh proses yang terjadi di RSUD Haulussy, berkaitan aksi mogok yang dilakukan oleh para dokter spesialis.
"Untuk itu, kita berharap, Dinas Kesehatan, agar tidak dibiarkan lama kondisi ini sebab dikuatirkan berdampak pada pengguna rumah sakit, dalam hal ini pelayanan bagi masyarakat," paparnya.
Celakanya lagi, aksi ini dilakukan satu sampai dua Minggu, dan ini berdampak fatal bagi pelayanan masyarakat.
"Intinya, kita dorong Pemprov Maluku, segera mengkonsolidasikan seluruh kekuatan di RSUD Haulussy, untuk secepatnya memastikan semua kerja-kerja kemanusiaan di RSUD Haulussy berjalan dengan baik," tegasnya.
"Kalau ada masalah soal hak tenaga media segera diselesaikan agar persoalannya segera dituntaskan dan pelayanan di RSUD bisa berjalan maksimal kembali," harapnya.
Lanjutnya, pasca Sekda Maluku, Sadali Ie, telah berkunjung di RSUD Haulussy, pihaknya berharap, kunjungan itu membawa hasil yang positif dan ada jalan keluar yang baik bagi semua pihak termasuk para dokter yang hak-haknya belum dibayarkan.
"Mereka yang melakukan protes harus di undang dan didengarkan apa yang menjadi keluhan mereka. RSUD ini adalah jantung kesehatan Kita tempat kita mendapat pelayanan kesehatan, maka kami sangat berharap masalah ini cepat selesai," tutupnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment