Pasca proyek pembangunan Air bersih pada Tahun 2019 yang menghabiskan anggaran pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp. 15 Milyar yang di kerjakan oleh salah satu perusahan lebih tak kunjung di nikmati masyarakat.
Olehnya dengan adanya pekerjaan proyek optimalisasi SPAM air bersih pulau Limbo Tahun 2023 kali ini bisa dapat terlaksana sesuai dengan harapan masyarakat.
Salah satu aktifitas yang juga Tokoh Pemuda Pulau Limbo kecamatan Bobong Kab. Pulau Taliabu provinsi Maluku Utara, Ismail Hi. Galib saat di mintai tanggapan soal proyek Pembangunan optimalisasi SPAM Air Bersih Pulau Limbo yang akan di kerjakan dalam waktu dekat bisa terpenuhi sesuai koridor yang berlaku.
"Saya secara pribadi melihat anggaran yang di luncurkan oleh negara untuk perbaikan kembali SPAM adalah salah satu langkah keseriusan pemerintah untuk memperbaiki proyek SPAM yang saat ini masih mangkrak," ucapnya ungkap Ismail melalui pesan WhatsAppnya kepada Kompas Timur pada, Sabtu (17/6/2023).
"Pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi proyek tersebut sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan seperti sebelumnya dan pemerintah juga jangan tutup mata dengan persoalan anggaran pertama yang di keluarkan untuk pembuatan proyek tersebut yang sampai saat ini masih mangkrak dan menurut saya itu sangat merugikan negara dan masyarakat terkhususnya masyarakat pulau Limbo dan harus di usut tuntas persoalan tersebut," sambungnya.
Dia berharap, proyek ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa di nikmati oleh masyarakat pulau Limbo.
"Pandangan saya secara pribadi terkait proses pekerjaan nanti pemerintah atau pihak kontraktor harus mengutamakan bahan-bahan yang di gunakan harus berkualitas seperti pipa, pemberat dll sehingga minim terjadinya kerusakan dan dapat bertahan lama," ujarnya.
Lanjutnya, selain itu kesejahteraan pekerja atau hak dari pekerja harus di penuhi atau di bayar, sebab belajar dari tahun lalu menurut informasi pada saat proyek tersebut di kerja masih banyak pekerja yang belum di bayar upahnya dan ini persoalan yang sangat penting yang harus di perhatikan oleh pemerintah atau pihak kontraktor.
Informasi yang di terima Kompas Timur dari masyarakat Limbo bahwa, hampir sebagian tenaga kerja belum di bayarkan upah kerja/gaji, padahal beberapa tenaga kerja sudah melakukan upaya dengan menyelam ke dasar laut saat proses pekerjaan pipa dan pemasangan pemberat.
"Saat ini masyarakat pulau Limbo sangat mengharapkan agar air bersih secepatnya masuk di pulau Limbo sehingga dapat memudahkan kebutuhan air karena selama ribuan tahun masyarakat pulau Limbo belum menikmati air bersih," tandasnya. (BF)
0 komentar:
Post a Comment