Atas permasalahan ini, DPRD Maluku mengancam membatalkan hasil Tes awal dan akan melakukan Tes ulang untuk masuk SMA Siwalima Ambon supaya lebih terbuka dan transparan.
Sebagaimana diketahui, dasar ancaman dari komisi IV DPRD Maluku itu, karena sudah ada kesepakatan antara DPRD Maluku dan Dinas Pendidikan dan sudah di setujui oleh Gubernur Maluku untuk penerimaan siswa baru SMA Siwalima harus siswa yang orang tuanya tak mampu di 11 Kabupaten dan Kota serta kuota 70 orang tidak dilaksanakan.
Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Atapary, SH. Kepada wartawan, Senin (12/06/2023) mengatakan bahwa pihaknya sudah menemukan fakta ada beberapa anak murid yang Tes disitu bukan anak yang orang tua tidak mampu, tapi orang tua suami dan istri bekerja.
Kami sudah memiliki data-data, sehingga kalau ini menyimpang kita akan minta Tes yang di lakukan oleh Dinas Pendidikan itu di batalkan dan harus Tes ulang sesuai dengan apa yang sudah di putuskan," ancam Atapary.
Kalau ini tidak di lakukan, lanjut Atapary, ini akan menjadi polimik terus dan persoalan SMA Siwalima ini akan berulang lagi.
"Kita sudah katakan 70 sesuai kapasitas anggaran, ini di terima 90 orang. Lalu anggaran sisa ini dari mana. Akhirnya nanti katering yang di siapakan tidak berkualitas dan bisa lagi orang keracunan," ucapnya kesal.
“Ini menampar Pemerintah Daerah Maluku juga DPRD, dengan tata kelola SMA Siwalima Ambon yang tidak baik dan amburadul” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa DPRD sudah wanti-wanti kepada Kadis Pendidikan, karena ini barometer penilaian publik, dan DPRD akan agendakan untuk minta penjelasan Kadis Pendidikan.
"Kita lihat penerimaan itu jika tidak sesuai dengan apa yang disepakati maka harus di lakukan Tes ulang," tandasnya. (*)
0 komentar:
Post a Comment