Ambon, Kompastimur.com - Maraknya Informasi insidental kasus Narkoba yang di perani oleh pelaku Berinisial RHW (36) yang di duga mengambil paket Narkotika jenis Sabu pada KM Sabuk Nusantara 71 yang berlayar dari Kota Ambon dan bersandar pada Pelabuhan Tepa, Kecamatan Pulau Babar, Kabupaten MBD Selasa kemarin, maka Manager Operasional PT Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assagaff angkat bicara.
Kata Assagaff bahwa pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya kejadian tersebut, karena tidak mendapatkan laporan atau informasi dari pihak manapun.
Menurutnya terkait hal ini, PT Pelni dalam pengawasannya tidak sampai ke situ karena ada kerjasama dengan Stakeholder seperti, KKP dan Kesatuan Pengamanan Pelabuhan (KPP) yang merupakan unsur dari pihak kepolisian.
"Untuk mengantisipasi hal tersebut dari awal sudah di siapkan XRay di pelabuhan untuk mencegah dan mendeteksi barang bawaan maupun penyelundup namun sekarang XRAY mengalami kerusakan dan sampai sekarang belum ada realisasi untuk XRAY ," katanya pada media ini, Kamis (1/6/2023) di Ambon.
Assagaff menjelaskan, dengan adanya kerusakan XRAY maka bukan hanya Narkoba tetapi Modus penyelundupan liar dengan bermacam macam overheading yang di masukin ke dalam koper tidak dapat di monitor oleh Pelni.
"Jangankan untuk Narkoba yang kecil, burung pun pihak Pelni tidak bisa mengetahuinya, karena tidak ada sarana dan prasarana untuk mendeteksi guna pencegahannya yang berakibat beredarnya informasi terkait Narkoba jenis sabu ini pihaknya sendiri sama sekali tidak mengetahui hal ini," tambahnya.
Assagaf juga menegaskan jika ada ABK atau pihak kapal yang melakukan atau terlibat maka harus di proses juga secara hukum.
Ia Sendiri tidak menginginkan hal ini terjadi karena pihaknya selalu berupaya memperketat pengawasan, seperti miras jenis sopi di musnahkan begitu juga dengan penyelundupan apapun.
"Atas peristiwa yang tidak di ketahuinya ini, kedepannya Ia akan lebih berhati hati lagi," tutup Assagaff. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment