Ambon, Kompastimur.com - Perayaan Hari Buru Internasional (May Day) tahun ini, dipusatkan di lapangan Merdeka Ambon,difasilitasi Pemerintah Daerah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon, dengan tema, 'Solidaritas dan Kemanusiaan'.
Pj Walikota Ambon, Bodewin M Wattimena, dalam sambutan menjelaskan, bahwa dalam kedudukan apapun kita saling menghargai dan mendukung dan memberi arti dalam kedudukan dan jabatan yang dimiliki.
Di Kota Ambon ada banyak ribuan pekerja yang dikelompokan dalam pekerja rentan termasuk para buruh, Pemerintah Kota Ambon dalam beberapa tahun terakhir bahkan di tahun 2022.
Pemerintah Kota Ambon menjamin 40 ribu kerentanan - kerentanan di Kota Ambon hidup dengan jaminan sosial tenaga kerja terutama tenaga kerja sapu jalan, tukang becak, tukang ojek, nelayan tangkap, meski mereka tidak tergolong kategori tukang tapi termasuk pekerja rentan.
"Kami jamin 40 ribu dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon untuk membantu kaum rentan, terutama mereka yang mengalami kecelakaan maka secara otomatis ditanggung oleh Jamsostek itu bagian dari perhatian kami kepada pekerja rentan dan sebagai kaum buruh termasuk buruh di pelabuhan," paparnya.
"Semua dijamin oleh pemerintah Kota Ambon, jadi bersama dengan BPJS Ketenaga kerjaan kami MOU dan kami tanggung itu 10 milyar lebih setiap tahun itu yang pertama sedangkan yang berikut kami pemerintah kota Ambon telah mengeluarkan Keputusan Walkota Ambon untuk seluruh Aparat Sipil Negara (ASN) khusu pejabat struktural lingkup pemerintah kota Ambon untuk menjadi orang tua asuh bagi rentan rentan agar sisa dari itu kami menanggungnya lewat orang tua asuh dimaksud,dan ini soal kebijakan harus kita lakukan supaya minimal pemerintah memaknai tuntutan buruh," sambung Wattimena.
Menurutnya, pemerintah Kota Ambon terus memberikan perhatian kepada para pemberi kerja dikota Ambon untuk memenuhi tanggung jawab terhadap para pekerja dengan baik,kalau pemberi kerja di kota Ambon tidak melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik kepada para pekerja tutut mereka ke pengadilan atau ke pemerintah daerah dan kami akan mengambil tindakan sesuai prosedur yang berlaku, ini komitmen pemerintah kota Ambon memberikan yang terbaik kepada para pekerja.
"Saya kira semua dilakukan oleh pemerintah minimal tanggung jawab pemerintah bisa kami lakukan dengan baik sebab tanggung jawab pemerintah memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat walaupun sampai kapanpun seluruh masyarakat tidak pernah sejahtera di suatu daerah untuk itu terus diupayakan, kami selalu memberikan perhatian kepada para buruh dalam bentuk memberikan sembako, dan saya mengajak kita semua secara rasional bersama memikirkan persoalan ini, kadang-kadang karna kita suda memperoleh perlindungan, dijamin oleh serikat pekerja, dijamin oleh pemerintah dan sebagainya kemudian kita lupa bahwa tanggung jawab yang mengikat kita ketika kita mau bekerja,tanggung jawab itu hak dan kewajiban harus dipelajari secara baik ketika kita bekerja jangan sampai kita suda mengikat diri tetapi setelah pelaksanaan kita memberontak oknum yang memberikan kerja karna itu dalam rangka rasa pengertian dan saling mendukung semua penyelesaian masalah secara baik lewat dinas tenaga kerja dan transmigrasi dan peradilan industrial semua dilakukan dengan baik dalam memperjuangkan hak-hak,” jelas Wattimena.
Lebih lanjut kata Wattimena, Dalam memperjuangkan hak kita perlu juga memperhatikan hak orang lain sehingga semua rasional dalam berpikir dan Pemerintah Kota Ambon membuka ruang bagi seluruh elemen di kota Ambon untuk menyampaikan aspirasi, kalau para Buruh dan Pekerja Rentan tidak diperlakukan secara tidak adil datang ke Balai Kota Ambon setiap hari jumat jam 8 sampai jam 10 disitu diterima langsung oleh Pj Walikota Ambon dalam acara Walikota Jumpa Rakyat.
" Saya beberapa kali menerima organisasi bela hak para buruh, dan datang menyampaikan soal kepentingan tukang becak, kepentingan tukang ojek dan sebagainya, para buruh belum terdaftar di organisasi kita fasilitasi sehingga bisa terjawab seluruh kepentingan para buruh maupun pekerja rentan," pungkasnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment