Ambon, Kompastimur.com - Kepala Dinas Tenaga kerja kota Ambon, Steven. B. Patty, mengatakan untuk mengatasi jumlah pengangguran yang begitu banyak setiap tahun di kota Ambon, pihaknya selalu membangun kerja sama dengan perusahan asing, karena ketersediaan lapangan pekerjaan di sana masih terbuka luas.
Sebab berdasarkan data pencari kerja yang membuat kartu kuning dalam satu tahun tercatat lima ribu lebih. Estimasi dalam satu tahun yang terserat tenaga kerja, hanya sekitar 300- 400 orang tenaga kerja.
Sedangkan masa berlaku kartu pencari kerja (kartu kuning) hanya 2-4 tahun, akumulasi pencaker selama 2 tahun mencapai 900 lebih, itupun berdasarkan data pembuat kartu kuning.
"Jika di antisipasi dengan yang belum mendapat pekerjaan dan yang belum perpanjang kartu kuning, jika di tambah dengan lulusan yang baru tiap tahun dengan kesempatan kerja di Kota Ambon yang sangat minim, maka angka pengangguran atau pencaker dalam satu tahun sekitar 5000 orang," ungkap Patty, saat di temui media ini di ruang kerjanya, Jumat (26/5/2023).
Menurut Patty, untuk mengantisipasi jumlah yang begitu banyak dari pihak Disnaker telah bekerjasama lagi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi mereka dan Sumberdaya Manusianya (SDM) untuk mereka melatih mental dan membina karakteristik untuk mereka agar bisa berwirausaha.
"Mereka juga dapat melatih berbahasa Inggris, karena secara skill mereka sangat mampu, hanya masih minim dalam berbahasa Inggris," akui Patty.
Katanya, berkaca dari negara Singapore yang begitu maju karena penduduknya 28% berwirausaha maka harus persiapan mental mereka menjadi seorang wirausaha yang betul betul siap dan tangguh serta mempunyai niat untuk sukses kedepan.
"Sebab jika mereka berhasil menciptakan lapangan pekerjaan atau berwirausaha baru untuk diri sendiri dan ketika mampu merekrut orang lain berarti sudah membantu pemerintah untuk mengentaskan angka pengangguran dan kemiskinan di Provinsi Maluku, khususnya di Kota Ambon," tutup Patty. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment