Ambon, Kompastimur.com
Prestasi yang dimaksud yaitu mahasiswa Polnam menyabet 1 emas dan 2 perak pada ajang National Polytechnic English Olimpics (NPEO) X di Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang 22 – 24 Mei 2023.
Mereka yang meraih prestasi tersebut atas nama Michael Foster Manu (Gold Medal) untuk kategori Story-Telling, Ferinda Salhuteru (Silver Medal) untuk kategori speech dan Arthur Sinay (Silver Medal) untuk kategori Writing.
Atas prestasi tersebut, Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan, Lenora Leuhery mengungkapkan rasa suka cita dan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh mahasiswa Polnam ini.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari ketekunan, semangat yang mereka pupuk sejak proses latihan sampai perlombaan serta bimbingan dari tim pendamping yang sangat intens.
“Secara institusi, Polnam tetap memberikan support bagi mahasiswa dalam setiap pengembangan minat dan bakat yang mereka miliki. Ini menjadi tanggung jawab dari Polnam,” ucap Leuhery.
Pihaknya menyampaikan kalau hasil ini bukan akhir dari segala yang dicapai, tetapi ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan terkait dengan pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
“Jadi PR kita ke depan adalah harus dilakukan pemetaan minat dan bakat secara intens kepada seluruh mahasiswa. Hasil dari pemetaan itu akan dibentuk komunitas-komunitas sesuai dengan minat dan bakat mereka. Mahasiswa akan berlatih dan mengembangkan bakat mereka di dalam komunitas. Sehingga proses regenerasi terus ada,” tandasnya.
Terpisah, Vascolino Pattipeilohy yang merupakan pendamping dan pelatih dari mahasiswa yang berhasil tersebut kepada wartawan menyampaikan kalau mahasiswa Polnam sebenarnya mempunyai banyak sekali potensi-potensi berbahasa Inggris namun mereka perlu dicari.
Untuk itu ia meminta kepada suluruh pimpinan Jurusan atau stakeholder lainya harus aktif untuk mencari bakat-bakat tersebut.
“Di Polnam mungkin casenya beda, para dosen yang harus aktif mencari dan supports. Kita sebagai pelatih juga harus bisa menemukan metode yang pas untuk melatih anak-anak ini. Pengalaman saya, anak-anak yang saya bimbing selama ini datang dengan kebingungan mata lomba yang cocok dengan dia seperti apa. Dengan melihat deep interview dan latihan intensive kemudian baru didapat potensi anak yang sebenarnya,” tuturnya.
Pattipeilohy yang juga Dosen Bahasa Inggris Polnam dan juga juri NPEO ini menyampaikan proses latihan keras dan disiplin harus diimbangi dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan agar anak-anak merasanyaman dan percaya diri pada saatnya nanti. Salah satu tips yang dipakai olehnya adalah menempatkan diri saya sebagai coach dan teman kepada mahasiswa-mahasiswa sehingga mereka tidak segan mengutarakan apa yang menjadi keinginan dan apa yang mereka rasakan selama semua proses ini berlangsung.
“Satu hal penting dan menantang lainnya adalah kita harus menemukan talenta-talenta baru di mahasiswa Polnam sehingga proses ini tidak terputus. Bukan hanya untuk bahasa Inggris, tetapi juga untuk minat dan bakat lainnya,” harapnya.
Sekedar diketahui, National Polytechnic English Olimpics (NPEO) adalah olimpiade Bahasa Inggris tingkat nasional untuk Politeknik, yang didalamnya memperlombakan mata lomba Debate, Speech, Story-Telling, Writing and Newscasting.
Kegiatan tahunan ini dilaksanakan dibawah tanggung jawab Badan Koordinasi Mahasiswa (Bakorma) Politeknik se-Indonesia.
Tujuan dilaksanakannya NPEO adalah untuk meningkatkan comunication skills para mahaisiswa dan tentu saja untuk membangun silahturahmi antar mahasiswa, pendamping dan para dosen Politeknik seluruh Indonesia.
Polnam sendiri pada NPEO X tahun 2023 mengutus 4 orang mahasiswa setelah dilakukan seleksi terhadap kurang lebih 50 mahasiswa. Keempat mahasiswa yang lolos seleksi adalah Michael Foster Manu (Jurusan Teknik Elektro) untuk mata lomba Story Telling, Gazali Mony (Jurusan Teknik Elektro) untuk Mata Lomba Writing, Ferinda Salhuteru (Jurusan Teknik Mesin) untuk Mata Lomba Speech dan Arthur Sinaay (Jurusan Teknik Sipil) untuk Mata Lomba Writing. (Rls)
0 komentar:
Post a Comment