Ambon, Kompastimur.com
Dimana dalam peran tugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Ia selalu berupaya membangun kerjasama dengan perusahaan besar yang ada di Luar Negri seperti di Polandia, Jerman, dan Australia untuk menyediakan lapangan kerja bagi pencari kerja (Pencaker) khususnya putra putri Maluku sebagai upaya mencegah angka pengangguran tersebut.
"Ini kesempatan yang sangat besar bagi pencari kerja yang usia kerja umur 25 - 40 tahun dengan jumlah yang sangat tinggi karena permintaanya ribuan orang. Namun satu hal yang di sesali adalah kurangnya SDM bagi Pencaker kita dalam menguasai bahasa Inggris yang di pakai sebagai bahasa internasional dan merupakan syarat mutlak di antara sejumlah kriteria persyaratan yang harus di penuhi oleh pencaker," ungkap Patty saat di wawancarai media ini di ruang kerjanya (2/3/2023).
Terbukti, lanjutnya, diantara sekian banyaknya permintaan dari beberapa perusahan asing tersebut, dengan persyaratan tingkat dasar kemampuan bahasa Inggris meliputi Reading and writing ( non skill) hanya sedikit yang memiliki persyaratan tersebut.
"Yang punya kemampuan (skill) Reading, Writing, speaking and structure hanya sedikit. Sampai dengan saat ini baru mencapai 76 orang pelamar, yang di katakan siap bertarung dalam tahap seleksi dan ini merupakan satu tantangan bagi dinas tenaga kerja, bagi dunia pendidikan, bagi anak - anak, orang tua dan kita semua," tegas Patty.
"Untuk mencegah kesuksesan yang tertunda bagi Pencaker yang tidak bisa berbahasa Inggris maka Dinas Tenaga Kerja kota Ambon mempunyai satu program yang namanya Tenaga Kerja Mandiri (TKM) agar mereka juga di berikan kesempatan kerja dan mempunyai pendapatan," sambung Patty.
Ia menuturkan, semua warga maluku yang ingin mengetahui informasi lapangan kerja bagi pencaker dapat di lihat pada website Disnaker yang tersedia (sifnaker.co.id) dan bagi yang belum mempunyai sertifikat kompetensi untuk menyiapkan diri dapat berkunjung pada laman website skillhap.disnaker.co.id.
"Harapannya bagi semua anak - anak yang ada di provinsi Maluku ini, terkhususnya di Kota Ambon kedepannya harus mampu menguasai paling rendah 3 bahasa yaitu bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan bahasa Jerman serta Bahasa Mandarin karena bahasa adalah harapan Bangsa, harapan kesuksesan menuju masa depan." tutup Patty. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment