Ambon, Kompastimur.com
Berdasarkan hasil dari Tim Penanganan Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS) KKT pada bulan Desember tahun 2022 kemarin kondisi Stunting masih tinggi.
Di jelaskan, masih berstatus tinggi karena masih terdapat 559 balita di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang tercatat mengalami Stunting dan untuk mengatasinya telah di lakukan gerakan swering Stunting dengan tiga aksi, untuk mengoptimalkan penurunan Stunting yang ada di KKT.
"Ketiga aksi tersebut adalah aksi menyentuh orang tua asuh, aksi tanam kelor dan aksi membangun rumah singgah. Aksi membangun rumah singgah ini di gunakan sebagai posyandu dan anak anak Stunting," ungkapnya kepada wartawan usai acara pelantikan Pengurus Ikatan Masyarakat Duan lolat di gedung Center FKIP Unpatti Ambon, Rabu (22/3/2023).
Menurutnya masalah Stunting adalah masalah yang sangat serius maka bagi anggota masyarakat yang mau terlibat untuk membantu penanganannya di akomodir untuk menjadi orang tua asuh.
"Oleh sebab itu, pertumbuhan dan kwalitas seorang anak Sangat penting, karena bukan hanya pertumbuhan tetapi otak juga sangat berpengaruh bagi anak - anak, maka sejak dari usia bayi harus di kawal terus pertumbuhannya agar ke depan menjadi generasi yang sehat dan generasi yang cerdas itu yang menjadi harapan bangsa serta perlu komitmen bersama dari semua elemen pemerintahan maupun masyarakat yang ada di KKT untuk sama - sama berperan memberantas Stunting ini," ujarnya.
Lanjutnya, masalah stunting ini sama juga dengan masalah penurunan kemiskinan ekstrim, dimana untuk kemiskinan ekstrim sudah menurun menjadi 3% dan di upayakan di tahun 2024 sudah dapat teratasi.
"Ini tentunya melibatkan semua stakeholder termasuk seluruh pemerintah kepala daerah, forkopimda, semua OPD yang ada di KKT begitu pula dengan masyarakat, BUMD dan BUMN dan instansi vertikal, camat kades semuanya dilibatkan untuk sama sama melihat persoalan Stunting dan kemiskinan ekstrim yang merupakan tanggung jawab bersama," tutupnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment