Cirebon, Kompastimur.com
Ketua Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Provinsi Jawa Barat (Jam), Kefas Hervin Devananda, STh yang biasa di sapa dengan Romo Kefas melakukan safari kegiatan silaturahmi dengan sejumlah tokoh masyarakat Cirebon, Minggu (19/02/2024).
Tokoh masyarakat yang disambanginya itu adalah Pangeran Patih Amaludin Patih Keraton Kanoman Cirebon dan Raden Hamzaiya S. Hum, pegiat Sejarah Cirebon.
Pertemuan yang dilakukan di keraton Kanoman ini berjalan dengan khidmat dan penuh dengan nilai toleransi dan disambut langsung oleh Pangeran Patih Amaludin selaku Patih Keraton Kanoman Cirebon.
"Iya, beberapa waktu lalu terjadi pertemuan antara ketua Persatuan Wartawan Nasrani Provinsi Jabar dengan pangeran patih Amaludin dan saya di keraton Kanoman, pertemuan tersebut tentu saja adalah sebagai upaya pembentukan karakter nilai kerukunan toleransi umat beragama di kota wali," kata Raden Hamzaiya kepada wartawan kemarin.
Dijelaskan, Caruban Nagari sebutan lain daripada Cirebon, yang bermakna campuran, dimana nagari Cirebon dahulunya sudah dihuni oleh banyak suku-agama.
"Kita masih bisa melihat klenteng-klenteng kuno yang hingga saat ini berdiri di Cirebon sudah cukup membuktikan bahwa Cirebon ini sudah mengutamakan nilai kerukunan beragama walaupun dalam upaya misi islamisasi di tanah jawa," ujar Raden Hamzaiya.
Sementara itu, Romo Kefas berpendapat bahwa pertemuan yang dipengaruhi suasana kebathinan yang luar biasa indah dan penuh keakraban ini, ternyata keagungan Cirebon menyimpan berbagai macam perististiwa besar dalam menjalin sebuah hubungan Toleransi Antar umat beragama.
Lebih lanjut pria yang aktif sebagai Penggiat Budaya ini menuturkan hal itu dibuktikan dengan bangunan - bangunan di sekitar keraton yang menurut Kanjeng Gusti Pangeran Patih Amaludin Patih Keraton Kanoman Cirebon dan Raden Hamzaiya S. Hum terdapat klenteng - klenteng yang sudah terbangun sejak dulu, dan keraton kanoman sendiri berdiri di area lokasi pemukiman warga tionghoa yang biasa dikenal dengan china Town ata pecinan.
"Ini artinya hubungan antar umat di Cirebon sudah terjadi dan terjalin beratus - ratus tahun lalu. Oleh karena itu, apa yang di tinggalkan oleh para leluhur Nusantara baik di Cirebon maupun di Nusantara ini sebagai generasi bangsa harus mengetahui dan wajib melestarikan warisan yang adiluhung ini, bahwa di Nusantara ini memiliki karakter silaturahmi yang luar biasa dalam membangun hubungan antar umat beragama," tutur Romo Kefas. (KT-RK)
0 komentar:
Post a Comment