"Sampah harus menjadi perhatian kita bersama," demikian disampaikan Pattipeilohy kepada Media ini , melalui pres rilis yang diterima, Senin (13/2/2023).
Katanya, upaya penanganan dan pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh komponen masyarakat yang meliputi Pemerintah baik pusat dan daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual.
"Peringatan HPSN kini telah menjadi milik masyarakat, hal ini dikarenakan pemerintah dan komunitas hingga dunia usaha telah turut serta melakukan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan HPSN dengan caranya masing-masing," ungkap Pattipeilohy.
Hari Peduli Sampah Nasional atau HPSN Tahun 2023 mempunyai tema 'Tuntas Kelola Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat' dilaksankan dengan berfokus kepada pengelolan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya mencapai target zero emisi.
"Dalam rangka mendukung target nasional penurunan emisi gas rumah kaca, maka peran dan posisi HPSN Tahun 2023 menjadi sangat penting dan strategis untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat," papar Pattipeilohy.
Selanjutnya di jelaskan bahwa dalam rangka mendukung dan mengsukseskan HPSN Tahun 2023, Balai KSDA Maluku bersama-sama dengan mitra terkait (dunia usaha dan komunitas pecinta alam) serta masyarakat sekitar kawasan konservasi akan berpartisipasi dalam kegiatan aksi bersih sampah yang akan dilaksanakan di Kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Pombo di Kabupaten Maluku Tengah.
"Aksi bersih sampah ini merupakan salah satu upaya dalam rangka menjaga kelestarian ekosistem yang ada di dalam Kawasan TWA, Pulau Pombo," jelas Pattipeilohy.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa, sampah merupakan salah satu permasalahan dalam pengelolaan Kawasan TWA. Pulau Pombo, permasalahan tersebut menjadi kompleks karena sampah yang ada di Pulau Pombo tidak hanya berasal dari pengunjung yang tidak bertanggung jawab, tetapi juga sampah kiriman yang terbawa arus laut yang berasal dari Pulau Ambon dan Pulau Haruku," terang Pattipeilohy.
Sampah menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya karena secara estetika, tetapi lebih penting lagi, karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi GRK yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat.
"Oleh karena itu, pengelolaan sampah di kawasan konservasi khususnya TWA. Pulau Pombo membutuhkan aksi dan tanggung jawab bersama baik pemerintah, stakeholder maupun masyarakat," ucapnya.
Lanjutnya, sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi, sampah apabila dibiarkan dalam jangka waktu lama akan mengganggu lingkungan sekitar, oleh karna itu diharapkan dengan adanya aksi bersih sampah ini akan mengurangi volume sampah khususnya sampah limbah plastik yang tidak dapat terurai serta dapat merusak lingkungan dan mengancam keanekaragaman hayati.
"Maka dalam memperingati hari peduli Sampah tahun 2023 ini, melibatkan stakeholder dan masyarakat dalam aksi bersih sampah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut menjaga lingkungan agar tetap bersih dengan membuang sampah pada tempatnya," tutup Pattipeilohy. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment