• Headline News

    Thursday, February 16, 2023

    BKKBN Provinsi Maluku Menggelar Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

    Ambon, Kompastimur.com
    Pra rapat koordinasi Daerah dan Program pembangunan keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting di gelar  oleh BKKBN  Provinsi Maluku di Chantika Premi Hotel, Rabu (15/2/2023).


    Acara di laksanakan selama tiga hari dari tanggal 14 -  16 February 2023. Kegiatan ini mengusung tema, "Peningkatan sinergitas dan kolaborasi pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting".


    Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Rapat Kerja Nasional (Rakemas) program Bagga Kencana dan percepatan penurunan stunting tahun 2023 di Jakarta.


    Pada kegiatan Pra Rakorda  ini sekaligus  dilaksanakan penandatanganan kontrak antara BKKBN dengan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan penurunan stunting Provinsi Maluku.


    Penandatanganan kontrak kinerja antara BKKBN dengan OPD Dalduk-KB Kabupaten/Kota serta materi-materi evaluasi program bangga kencana yang akan di sampaikan oleh penanggung jawab bidang di Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dan evaluasi dan pemanfaatan DAK sub Bidang KB tahun 2022/2023 oleh Kepala Biro Keuangan BKKBN pusat.


     Dimana dalam pelaksanaannya turut melibatkan, OPD Dalduk KB Kabupaten se-Maluku, Mitra kerja (IBI Dinas Kependudukan dan catatan Provinsi Maluku, Kementerian Agama Provinsi Maluku dan TP PKK Provinsi Maluku) serta BKKBN Provinsi Maluku,  Koordinator Satgas bersama jajaran di 10 Kabupaten kota.


    Kepala BKKBN Provinsi Maluku, Sarles Brabar, SE,.M.Si memberikan apresiasi dan penghargaan atas pencapaian indicator kinerja Program Bangga Kencana tahun 2022 dan pencapaian percepatan penurunan stunting di provinsi Maluku menurut hasil SSGI tahun 2022 sebesar 26,1%. 


    "Sangat kami apresiasi atas pencapaian yang di capai karena Stunting merupakan masalah gizi kronis, harus  dicegah, ditangani dengan tepat dan cepat," kata Brabar  


    Menurutnya, pencegahan stunting jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan stunting. Dampak buruk stunting diantaranya adalah, Anak yang menderita stunting empat kali lebih rentan terkena penyakit yang dapat menyebabkan kematian, dan anak yang menderita stunting cenderung memiliki IQ yang lebih rendah setidaknya sebanyak 11 poin dari mereka yang tidak menderita stunting.


    "Bagi Orang dewasa yang mengalami stunting berpenghasilan 22% lebih rendah dari mereka yang tidak mengalami stunting, karena Stunting adalah ancaman serius bagi usaha peningkatan kualitas keluarga serta ancaman bagi visi Indonesia emas tahun 2045," tuturnya.


    Lanjut di jelaskan bahwa kerjasama lintas sektor melalui pentahelix yang telah dibangun selama ini agar lebih di tingkatkan lagi dalam upaya percepatan penurunan Stunting dan pengelolaan program Bangga Kencana di provinsi Maluku untuk tahun 2023. 


    "Hari ini akan di kemas secara komprehensif terkait capaian serta kendala yang di hadapi dalam program ini," terangnya.


    Perlu di ketahui berdasarkan LF.SP 2020, kelahiran remaja (ASFR) 15-19 thn di Provinsi Maluku sebesar 25,01%; TFR sebesar 2,52%, Angka kematian Balita (USMR) sebesar 36,54/1000, angka kematian bayi (IMR) sebsar 29,82/1000, dan menurut hasil pendataan keluarga (PK 21) unmet need sebesar 35,72 dan UKP sebesar 22,9," ungkapnya 


    Maka Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan capaian-capaian indicator program bangga kencana di provinsi Maluku tercatat berdasarkan data adalah capaian Pro PN Promosi dan KIE 1000 HPK sebesar 102,88 % 2. capaian jumlah keluarga yang melaksanakan pengasuhan dan pendampingan karakter sebesar 94,38 %,  capaian Pro PN Lansia sebesar 100 %, capaian program PKBR sampai dengan triwulan IV sebesar 101,3%, capaian presentase kabupaten/kota yang melaksanakan, kegiatan usaha ekonomi keluarga tahun 2022 sebesar 100%, untuk realisasi Dashat provinsi Maluku 145,4%, persentase fasilitas Kesehatan (faskes) yang siap melayani KB MKJP sebesar 153,5%, serta persentase kahamilan yang tidak diinginkan tahun 2022 lebih dari 100 %, Presentase pelayanan KB pascapersalinan sebesar 135,8%. Jumlah faskes yang mendapat pemenuhan ketersediaan alokon sebesar 100 %, untuk pelaksanaan layanan stunting.


    Manajemen kasus stunting dan koordinasi intensifikasi pelayanan KB di Faskes sebesar 100% dan ada beberapa indicator yang belum mencapai 100% untuk tahun 2022, diantaranya Grand Design pengendalian kependudukan (GDPK), pembentukan kampung KB baru, sekolah siaga kependudukan dan metode informasi KB (MII).


    "Walaupun capaian di atas menunjukkan hasil yang sangat baik tetapi jika di lihat per kabupaten/kota masih ada kabupaten/kota yang belum bisa mencapai target kinerja yang telah disepakati pada awal tahun 2022," ungkapnya. 


    "Maka, melalui forum pra rakorda ini mari kita sama-sama mencari strategi dan upaya yang maksimal untuk pelaksanaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting," tutup Brabar. (AJP)

    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: BKKBN Provinsi Maluku Menggelar Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Rating: 5 Reviewed By: Redaksi
    Scroll to Top