Ambon, Kompastimur.com
Yonif Raider 733/Masariku di juluki juga Pasukan air salak terbang menuju tual dengan menggunakan pesawat reguller dari bandara patimura menuju bandara Langgur tual.
Dengan jumlah pasukan 72 personil yang di dipimpin langsung oleh Pangeran air salak (Wadan Yonif Raider 733/Masariku kapten Inf Johan Bormasa S. I. P. ) atas perintah dari Raja air salak, ( Danyonif Raider 733/Masariku Letkol Inf Nugroho Notosusanto.
Kedatangan pasukan air salak ke tual dengan tujuan misi perdamaian kedua belah pihak yang bertikai. sesuai pesan Danyonif Raider 733/masariku " Masariku Datang bawa Damai Di Kota Beradat, Kain Berang Masariku Simbol Damai Di Tual ".
Pasukan air salak terjun langsung ke lapangan dengan simbol Berang Merah Masariku berhati yang suci, bersih dan memiliki karakter mulia serta berusaha untuk melindungi masyarakat di dalam melaksanakan tugas.
"Kami bersyukur begitu tiba di lokasi konflik semua masyarakat sangat antusias menerima kami di buktikan dengan berangsur angsur situasi mulai kondusif," ucapnya.
Pangeran Air Salak menambahkan begitu keadaan sudah kondusif dari hasil kami mediasi kedua kelompok yang bertikai, Pasukan air salak berang merah masariku melaksanakan tugas selain keamanan juga bentuk kepedulian lingkungan.
Pasukan air salak bersama masyarakat Tual melaksanakan giat sosial yaitu pembersihan bekas puing puing kerusuhan, dan pembagian sembako serta Beribadah bersama di Gereja Maranatha yang dipimpin langsung oleh Pangeran air Salak. Kami melaksanakan misi perdamaian hanya dengan kain Berang Merah Masariku. sebagai simbol perdamaian tutur Wadan yonif Masariku.
Semua kegiatan dan tugas kami atas petunjuk atau perintah dari Danyonif Raider 733 Masariku. Berang merah Masariku selalu membawa Kedamaian dan dengan hati yang tulus dan iklas sebagai menyatukan hati " BERANG MERAH MASARIKU MEMBAWA PERDAMAIAN". (AJP)
0 komentar:
Post a Comment