Ambon, Kompastimur.com
Kegiatan ini merupakan event Nasional Indonesia Timur (Indotim) karena di hadiri oleh seluruh kepala Bapelkes yang ada di Wilayah Indotim.
Menurut Kepala Bapelkes Balai Kesehatan Provinsi Maluku, Ns.Hadija Latuconsina.S.Kep,M.kep, kegiatan ini di sambut baik Karena merupakan satu kehormatan dan kepercayaan untuk Bapelkes Provinsi Maluku dalam pelaksanaan Pertemuan koordinasi penyelenggara bidang kesehatan di wilayah mitra BBPK Makasar dan Bapelkes Cikarang yang di laksanakan di kota Ambon.
"Sebab ini adalah salah satu program kemitraan pertemuan Indotim dan saya minta untuk di laksanakan di provinsi Maluku dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM yang ada di Provinsi Maluku dan sekaligus secara langsung menunjukkan kapasitas pelayanan di Provinsi Maluku yang tidak kalah dengan daerah atau Provinsi lain, sekaligus menunjukkan kompetensi yang ada di Indotim khususnya Provinsi Maluku," ucap Latuconsina.
Pelaksanaan kegiatan ini dengan harapan dapat melahirkan salah satu kebijakan, komitmen, agar pengembangan pelatihan ke depan betul - betul terintegrasi secara regulasi dalam arti jangan hanya sebatas pelaksanaan pelatihan saja tetapi secara legalitas.
"Pelaksanaan kegiatan di provinsi Maluku tepatnya di kota Ambon, karena Kementerian pusat mengakui dan memberikan kesempatan kepada instansi yang telah terakreditasi," jelasnya.
Katanya, balai pelatihan kesehatan yang ada di provinsi Maluku merupakan salah satu corong karena betul-betul sudah terakreditasi dan betul - betul memiliki kesempatan bagi seluruh Peserta Pelatihan Kesehatan dimana harus terarah ke Bapelkes.
"Jadi semua terarah k Bapelkes karena secara legalitas sertifikat, E sertifikat itu kewenangan dari Bapelkes dan Kementerian Kesehatan. Sudah tidak ada lagi profesi lain melaksanakan kegiatan karena sistim sudah terkunci dari Bapelkes. Semua sudah terarah pada satu pintu, dan kedepannya akan di adakan MoU untuk kesepakatan bersama," ungkap Latuconsina.
Sementara, Kepala Balai Pelatihan Kesehatan provinsi Papua, dr. Demus Kogoya M.Kes menjelaskan bahwa di provinsi Papua saat ini sedang mempersiapkan akreditasi dari C menjadi B, dan dengan pelatihan ini pihaknya mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan dapat berkomunikasi secara langsung mengenai hal -.hal yang menyangkut sistem penilaian dan melalui kegiatan yang di ikuti ini.
"Kami bisa mendapat perhatian dan dapat ilmu yang baik untuk di terapkan di provinsi Papua," tuturnya.
Dia berharap pihaknya dapat menjadi guru untuk tiga Daerah Otonomisasi Baru (DOB) yang di mekarkan di Provinsi Papua.
"Kebetulan menyangkut SDM ataupun pun lain lain yang ada di provinsi Papua masih sangat minim, maka selesai pelatihan ini akan dilakukan MoU dari Tiga DOB yang ada sehingga transfer ilmu dan lainnya dapat berjalan dengan baik. Karena masa transisi ini SDM belum siap, sehingga kami akan mendidik dan meningkatkan SDM di tiga DOB yang ada, agar baik dari segi kesehatan di Papua maupun dalam SDMnya dapat di persiapkan menjadi lebih unggul dan lebih memadai," tuturnya.
Sedangkan Kepala Balai Pelatihan Kesehatan Makasar Dede Mulyadi, dikesempatan itu mengatakan bahwa pertemuan koordinasi kemitraan tersebut untuk mendorong daerah-daerah secara strategis untuk bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dalam konteks kompetensi tenaga kesehatan.
Ada beberapa hal yang di bahas dalam kegiatan ini, antara lain memperkenalkan Balai Besar Pelatihan Kesehatan ( BBPK) Makasar yang merupakan unit pelaksanaan teknis dari pemerintah pusat dalam ruang lingkup kesehatan yang bertanggung jawab untuk wilayah timur yang membawahi Propinsi Sulawesi, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Tengah, dan Papua Barat serta Gorontalo dengan Bapelkes Cekarang yang bertanggung jawab untuk wilayah timur .
"Harapannya dengan kegiatan ini kami dari pusat bisa berkolaborasi bersama dengan pemerintah provinsi dan daerah untuk dapat membantu melalui sertifikat," tutupnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment