Ambon, Kompastimur.com
Hal ini disampaikan Kepala SMA Negeri 4 Ambon Laurens Makatipu, S.Pd., M.Pd kepada wartawan pekan lalu.
Menurut Makatipu, tiga orang ini memang tenaga honorer dibawah 3 tahun dan sudah sesuai dengan persyaratan dan mereka telah dipersiapkan, dibina serta di dorong untuk mengikuti latihan soal-soal yang diperkirakan akan muncul dalam materi tes nanti.
"Disamping itu, mereka juga di bina dan diberi motivasi sebagai persiapan diri mereka, agar dalam mengikuti tes nanti mereka bisa berhasil," ungkap Makatipu.
Sebagai pimpinan sekolah pada SMA Negeri 4 Ambon, Ia telah menyiapkan tiga orang ini secara baik untuk berkompetisi di jalur umum P3K.
"Kita tinggal menunggu langkah - langkah selanjutnya dari Dinas," ucap Makatipu.
Terkait dengan kurikulum, Makatipu mengatakan, SMA Negeri 4 Ambon bukan merupakan sekolah penggerak, namun mereka memakai kurikulum mandiri, sesuai dengan implementasi kurikulum merdeka.
"Dalam implementasi kurikulum merdeka ada tiga opsi yang dapat digunakan oleh setiap sekolah, yaitu mandiri belajar, berubah dan berbagi," jelasnya.
Ia mengatakan, untuk SMA Negeri 4 Ambon mengambil opsi mandiri berubah yang ditawarkan dalam kurikulum merdeka. Hal ini disebabkan karena sekolah yang dipimpinnya baru memulai.
Makatipu menambahkan, karena mengambil opsi mandiri berubah, itu berarti sekolah sudah harus siap melaksanakan. Itu artinya segala hal tentang perangkat ajarnya dan kurikulumnya sudah harus berpatokan dengan menggunakan kurikulum merdeka.
"Satu hal adalah dia bisa menggunakan perangkat-perangkat ajar yang diberikan oleh kementerian lewat platform merdeka mengajar, sesuai dengan mandiri berubah yang menjadi pilihan SMA Negeri 4 Ambon," tuturnya.
Sekedar diketahui, untuk SMA Negeri 4 Ambon sudah mulai menerapkan mandiri berubah, penerapan awalnya pada kelas X dan untuk lekas XI dan XII masih menggunakan kurikulum tahun 2013, namun akhir semester kemarin sudah mulai menyesuaikan asesmen penilaiannya pada kurikulum merdeka. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment