"Dari toleransi yang ada maka terbangunlah komunikasi, koordinasi serta kerjasama yang baik antar masyarakat yang berbeda keyakinan," kata Kelbulan kepada wartawan di ruang kerjanya pekan kemarin.
Lebih jauh dijelaskan bahwa minggu kemarin dialog antara umat beragama telah dilakukan oleh pemerintah desa Poka yang pelaksanaannya berlangsung di gedung gereja Poka.
"Selaku pemerintah serta masyarakat sangat mengapresiasi kehadiran dari, bapak - bapak, dan para pemuda yang berasal dari agama muslim dan non muslim (agama lain) yang hadir dalam pelaksanaan dialog antar Umat Beragama itu," kata Kelbulan.
"Mari kita buat satu statement bahwa gereja itu adalah rumah kita bersama, bukan sesuatu yang alergi, tetapi rumah kita bersama untuk sama sama di lihat. Begitu juga dengan tempat ibadah lainnya," sambungnya.
Kelbulan sangat berterimakasih karena dialog tersebut berlangsung dengan segala baik .
Ia membeberkan bahwa dalam dialog telah di sepakati bersama untuk membentuk forum lintas agama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat serta tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat, agar setiap kegiatan keagamaan di tangani langsung oleh forum tersebut dan di fasilitasi oleh desa.
"Karena sebelum menjabat sebagai kepala desa, bidang FKUB sudah merupakan bagian tanggung jawab dari bidang subseksinya," jelas Kelbulan.
Desa poka ingin membangun hidup berdamai, menghindari konflik yang dulu pernah terjadi dan membangun kembali rasa kepercayaan masyarakat.
"Rasa kepercayaan yang di bangun bukan saja dengan pemerintahan desa Poka, tetapi kepercayaan antar sesama, dalam hidup beragama, hidup bertetangga dan hidup bermasyarakat dengan berpusat pada pembentukan Forum Kerukunan Umat beragama. Mudah - mudahan berjalan dengan baik," harap kelbulan. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment