SBB, Kompastimur.com - Berangkat dari semangat ulang tahun Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang ke 19 tahun dengan tema "Wisata Maju", maka Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sudah seharusnya dapat disebut sebagai daerah yang terbilang dewasa dan matang dalam menjawab tantangan perkembangan zaman pada pembangunan terutama dari segi Pariwisata itu sendiri.
Namun kenyataannya, sampai saat ini masih menyisakan sejumlah ketertinggalan dari segi ketimpangan sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan lainnya secara umum.
Hal tersebut masih saja terjadi di semua wilayah yang ada dalam bingkai Saka Messe Nusa, terutama yang ada pada wilayah terluar dari tanah seram seperti Pulau Manipa, Kelang, Buano dan lain sebagainya.
Dengan usianya yang terbilang matang kini sangat penting untuk membicarakan pembangunan dari sejumlah sektor yang ada, termasuk sektor perikanan kelautan dan pariwisata secara umum.
Hal ini dianggap sangat penting guna memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada sesuai dengan kearifan lokal masing-masing wilayah yang ada.
Maka mendorong dengan konsep Pariwisata mesti serius dan dianggap sangat penting digalakkan guna dapat menjawab ketimpangan yang ada di balik euforia ulang tahun saat ini. Hal ini mesti dilakukan sebagai upaya dalam mengatasi ketimpangan wilayah-wilayah yang terisolasi dan jauh dari kata sejahtera.
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) untuk mewujudkan pembangunan maupun kesejahteraan, mestinya juga memiliki daya dukung yang sesuai dengan kriteria kebijakan nasional agar dengan mudah menyerap peluang pembangunan, jika tidak maka selamanya akan selalu mengalami perlambatan dalam pembangunan.
Hal tersebut diharapkan agar optimalisasi pembangunan akan terjadi dan kebijkan pembangunan akan disesuaikan dengan potensi serta permasalahan wilayah yang ada.
Sesuai dengan amanat undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan seperti apa yang dituliskan dalam Himpunan peraturan otonomi daerah (Fokusindo Mandiri 2013:11).
Merujuk pada tema ulang tahun kali ini yaitu"Wisata Maju" misalnya dalam sektor pariwisata, harus diakui Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki alam yang begitu mempesona yang dapat dijadikan destinasi wisata bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun, belum banyak tempat wisata di Kabupaten ini yang belum terpublikasi terutama tempat-tempat wisata lainnya di luar dari pulau seram, dan di Pulau Seram itu sendiri.
Seram Bagian Barat sebagai wilayah kepulauan tentunya memiliki potensi pariwisata yang sangat besar baik alam maupun budayanya yang mempunyai nilai jual tinggi yang dapat dipasarkan ke dalam maupun luar negeri. Namun, perkembangan pariwisata di SBB belum terlalu maju jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia maupun di Maluku.
Beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut adalah akibat dari Pengembangan destinasi wisata di Seram Bagian Barat kurang mendapat dukungan oleh pemerintah pusat, baik dalam bentuk sarana prasarana maupun dalam bentuk anggaran belanja negara yang memadai.
Selain itu, aksesibilitas laut dan udara juga masih sangat minim mengingat SBB adalah daerah kepulauan, minimnya investor yang mau berinvestasi di sektor pariwisata di SBB, kemudian minimnya kesadaran warga lokal untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata, dan keterbatasan sumber daya manusia di bidang pariwisata.
Kiranya hal tersebut sangat penting dan butuh perhatian kita secara bersama, mulai dari pemerintah pusat, provinsi maupun Pemerintah daerah Seram Bagian Barat, serta seluruh elemen pemuda dan masyarakat.
Sehingga hal ini bisa menjadi catatan kritis kita bersama sebagai negara yang merdeka, mulai dari merdeka secara kenegaraan, kita mesti merdeka dari sejumlah kemiskinan, ketimpangan lainnya yang membuat kita masih jauh dari kata sejahtera. (FS)
0 komentar:
Post a Comment