Ambon, Kompastimur.com
hal ini dilakukan lantaran ruang IT dan ruang Kantin sekolah tersebut telah dirusaki oleh oknum tak bertanggung jawab.
Demikian yang di sampaikan Hetaria kepada media ini di ruang kerjanya, Selasa (6/12/2022).
Hetaria mengatakan, sebelum proses belajar mengajar di mulai pihaknya bersama guru - guru selalu mengadakan fungsi kontrol bagi para murid maupun fungsi kontrol terhadap ruang belajar murid di sekolah.
Saat fungsi kontrol itu di jalankan, Hetaria dan para guru mendapati ada dua ruangan sekolah yang di rusakkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dua ruangan tersebut adalah Ruangan belajar Informatika dan Teknologi (IT) yang di perkirakan telah dirusaki pada Kamis dini hari (3/12/2022).
"Mereka menghancurkan 3 buah kaca jendela ruang kelas IT dan berupaya untuk melepaskan terali besi pada jendela tersebut namun oknum tersebut hanya sanggup mencabut dua terali besi," terang Hetaria.
Ia menjelaskan, hingga kini pihaknya tidak mengetahui oknum pelakunya siapa, namun yang jelas tindakan menghancurkan ruangan IT tersebut di duga untuk melakukan aksi pencurian namun tidak berhasil karena ruang kelas IT mempunyai terali besi yang banyak pada setiap sudut jendela.
"Dalam ruang kelas IT terdapat 30 buah Chromebook, 2 buah mesin cetak printer, 2 buah layar monitor, serta 3 buah infocus." tutur Hetharia.
Menurut Hetharia, dalam mengantisipasi terjadinya kehilangan, maka ia bersama para guru bersepakat mengamankan semua sarana dan prasarana yang ada di Ruang kelas IT SD Kristen B1 Belakang Soya.
"Sementara peralatan belajar kami bawa pulang ke rumah kepala sekolah untuk di amankan," tutur Hetharia.Aksi untuk merusakkan ruangan kelas pada SD Kristen B1 Belakang Soya tersebut, kemudian terulang pada ruang kantin.
"Kejadian tersebut diduga dilakukan pada hari Senin dini hari, dan baru di ketahui oleh pihak sekolah pada hari Senin pagi tepatnya pada tanggal 6 Desember 2022. Untuk ruang kantin tersebut pintunya di hancurkan, tetapi yang bersangkutan juga tidak berhasil membukakan pintu kantin," ujar Hetaria.
Hetaria menambahkan, dari Aksi tersebut tidak ada barang yang hilang, semua barang tetap aman pada posisinya bahkan tidak kurang satupun.
"Semuanya dalam keadaan aman terkendali," tuturnya.
Hetaria berharap lewat media ini, informasi dapat tersampaikan kepada siapa saja terlebih khusus pada si oknum pelaku yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja untuk tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
"Jika di ulangi maka pihak sekolah tidak segan-segan untuk melaporkan oknum tersebut ke pihak berwajib," tutup Hetaria.(AJP)
0 komentar:
Post a Comment