Kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis(22/12/2022), Tauda mengatakan kunjungan kerja (kunker) itu dilakukan pada September lalu dengan tujuan meninjau lokasi pengembangan kerbau Moa sekaligus pembentukan UPTD kerbau Moa.
"Di samping itu kami juga melihat secara langsung hasil koordinasi terkait dengan usulan petani di kabupaten MBD pulau Moa tersebut," kata Tauda.
Adapun permintaan masyarakat di sana pada saat presiden Djoko Widodo melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) yakni untuk datangkan dokter hewan di MBD Pulau Moa.
"Pada prinsipnya informasi yang di dapat telah di akamodir di kementrian PUPR," ungkapnya.
"Maka dua hari setelah kembalinya presiden kunker, pemerintahan telah memberikan dua orang Dokter hewan untuk ditugaskan di pulau Moa," sambung Tauda.
Diceritakan, awalnya para peternak di sana mengalami kendala lalu lintas ternak yang selama ini ijinnya harus konsisten di Ambon dan daerah tujuan, namun sekarang untuk mengeluarkan ternak sudah lancar dan tidak ada lagi kendala.
"Sekarang ini telah di bentuk Stasiun karantina yang ada di MBD Pulau Moa Sejak bulan September sehingga peternak disana tidak lagi mengalami kendala untuk mengeluarkan ternak mereka, khususnya bagi penjualan sapi atau kerbau ke Makasar," jelas Tauda.
Lanjutnya, dari hasil kunjungan itu, maka pemerintah pusat telah membantu untuk mengembangkan UPTD kerbau Moa yang ada disana, dengan membentuk pusat Benih unggul kerbau yang ada di kawasan timur Indonesia.
"Kalau sudah dibentuk maka kerbau Moa bisa di sertifikasi manjadi benih - benih kerbau yang siap di pasarkan," tutup Tauda. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment