Namlea, Kompastimur.com
Ketua Yayasan Muslim Buru, Ismiran Watiheluw dan Rektor Uniqbu, Muh Sehol, berpesan kepada 225 wisudawan Universitas Iqra Buru agar jadilah sarjana yang cendekia, yang memiliki kerendahan hati, dapat menempatkan diri di mana mereka berada, dan selalu memiliki kecerdasan berpikir.
"Jangan pernah sombong dan tinggi hati karena sifat-sifat itu akan menjatuhkan kalian sendiri," pesan Ismiran saat berlangsung rapat senat terbuka Wisuda sarjana S1 Tahun akademik 2021-2022 yang digelar di auditorium AR Tukuboya, Sabtu (15/10/2022).
Ismiran mengatakan, wisuda merupakan prosesi seremonial yang menandai puncak dari proses kegiatan akademik yang dijalankan oleh perguruan tinggi, sekaligus sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan masyarakat.
Namun bagi mahasiswa, wisuda adalah langkah awal perjalanan hidup. Wisudawan tidak lagi mendapat status istimewa sebagai mahasiswa yang dinamis dan kritis.
Tetapi mereka akan diuji dan dinilai oleh masyarakat melalui karya yaitu bagaimana ilmu yang selama ini diperoleh dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Karya dan kiprahnya di masyarakat juga akan menjadi cermin dari almamaternya.
"Karenanya jagalah nama baik almamater dan jadikan almamater hingga dengan menunjukkan prestasi di masyarakat," pesan Ismiran.
Meskipun para wisudawan wisudawati telah menyelesaikan pendidikan, tapi tetap cintailah ilmu. Hadapilah perkembangan zaman dan persaingan dengan terus belajar baik secara formal dengan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi S2 dan S3 maupun non formal melalui pelatihan bacaan dan sertifikasi.
Ismiran juga menginformasikan, di kesempatan itu, saat para wisudawan/ wisudawati dengan senang hati berbahagia dan gembira mengikuti proses wisuda, terselip duka yang mendalam atas meninggalnya seorang calon wisudawati yang bernama Hamimah Besan asal FKIP prodi bahasa Indonesia.
Ia meninggal dunia menghadap sang ilahi rabi pada tanggal 12 Oktober 2022 akibat musibah tabrakan di persimpangan jalan Polsek Namlea.
"Kami IMB dan civitas akademika Universitas Iqra buru menyampaikan duka cita yang mendalam kepada orang tua dan keluarga tercinta Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menempatkan almarhumah di sisi allah subhanahu wa ta'ala dan semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dalam menerima cobaan dan ketentuan Allah ini amin," doain Ismiran dan diamini seluruh pengunjung.
Saat panitia membacakan nama-nama wisudawan/wisudawati, nama Hamimah Besan yang pertama kali dipanggil dan almarhum diwakili oleh sepupuhnya untuk menerima ijazah sarjana dari rektor dan penyematan toga oleh dekan FKIP.
Kehadiran sepuluh Hamimah di panggung, membuat haru biru seluruh wisudawan, civitas akademika para tamu yang hadir di rapat senat terbuka itu.
Banyak yang meneteskan air mata. Bahkan Sekda Maluku, Bupati Buru dan Bursel dan para pejabat lainnya ikut menyalami ibu almarhumah yang datang ke gedung auditorium guna mendampingi sepupu almarhum.
Sementara itu, Sektor Muh Sehol turut berpesan kepada para wisudawan agar jangan pernah berkecil hati karena nilai pembelajaran yang kecil.
Tetaplah menjadi manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama. Akuilah kelebihan orang lain, berani meminta maaf dan mau memafkan orang lain.
Diantara usaha kita, ada kekuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. Disadari, untuk menjadi sarjana bukanlah hal yang mudah, tidak semua orang tua memiliki kesempatan mengantarkan anaknya menjadi sarjana.
"Maka dari itu, marilah bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat ini. Kesuksesan para wisudawan hari ini, adalah buah dari perjuangan panjang dari kedua orang tua, jangan lupakan jasa dan jerih payah orang tua, yang mengantarkan anda menjadi sarjana, bahagiakan mereka,dan doakan mereka," ucap Sehol.
Sehol juga menyampaikan terima kasih kepada orang tua wisudawan, yang telah mempercayakan putra-putrinya untuk dididik di Universitas Iqra Buru.
"Maafkan kami, kalau lembaga ini, belum bisa memenuhi semua harapan dan keinginan ibu bapak. Kami harapkan kepada para wisudwan, yang sebentar lagi menjadi alumni Universitas Iqra Buru, agar dapat memberikan pencerahan dan perubahan di dalam masyarakat," ujarnya.
Sehol ikut mengingatkan, kalau ukuran kesuksesan seorang alumni, bukan pada seberapa tingginya jabatan yang disandang, rumah dan kendaraan yang mewah.
Tetapi ukuran keberhasilan seorang alumni, saat dirinya mampu menjaga idealisme, harga dirinya, dan kehormatan almamater, di tengah masyarakat, dan tetaplah belajar. Terus mensosilisasikan YMB dan Uniqbu sebagai lembaga yang mencerahkan. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment