Dalam perjalannya HMI kemudian terlibat aktif dalam dan menjaga perjalanan bangsa ini, mulai dari fase konsolidasi spiritual, fase pengokohan, fase perjuangan bersenjata, fase pertumbuhan dan perkembangan HMI, fase tantangan, fase kebangkitan HMI sebagai pelopor orde baru , dan fase pembangunan, fase pergolakan dan pembaharuan dan fase reformasi HMI selalu ada dan terlibat aktif dalam mengawal perjalanan Bangsa ini.
Sehingga HMI dalam perkembangannya kemudian dikenal memiliki peran perjuangan dan Fungsi Perkaderan, selain sebagai organisasi perjuangan, Sejatinya HMI adalah organisasi kader sebagaimana yang telah diamanatkan oleh konstitusi HMI. Telah pula disepakati bersama dan menjadi konsensus segenap kader, bahwa tujuan HMI adalah terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT (pasal 4 AD HMI).
Dari tujuan tersebut dapat dirumuskan menjadi lima kualitas insan cita, yakni kualitas insan akademis, kualitas insan pencipta, kualitas insan pengabdi, kualitas insan bernafaskan Islam, dan kualitas insan yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Sungguh sangatlah komprehensif tujuan HMI sebagai sebuah organisasi kader, HMI sudah seharusnya menjadi problem solver kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kader dibentuk melalui sebuah proses kaderisasi yang panjang dan tidak Instan itu sebab HMI dikenal sebagai organisasi perkaderan, mengutip pendapat AS Hornby, “kader adalah sekelompok kecil orang yang harapannya menjadi Tulung punggung bagi kelompok lain yang lebih besar” dan kader adalah output dari perkaderan atau Di HMI kita menyebutnya proses, perkaderan sebagai usaha yang sinergis sistematis, sinambung untuk mencapai tujuan HMI.
KAHMI sebagai wadah perkaderan dan perjuangan, KAHMI terlahir dari adanya HMI karena Ibu kandungnya KAHMI adalah HMI, KAHMI telah menjadi ladang sumber daya manusia (SDM) yang banyak berkiprah di berbagai bidang, baik pemerintahan, partai politik, akademisi, pengusaha, dan lain sebagainya.
Di situlah, para anggota KAHMI berperan nyata dalam mewarnai sejarah perjalan bangsa. KAHMI sendiri bentuk pada Munas Alumni HMI yang bertepatan dengan Kongres VIII HMI di kota Solo, Jawa Tengah. Ide mendasar terbentuknya KAHMI adalah keinginan adanya wadah kekeluargaan alumni HMI.
Pada tahun 1966 saat itu HMI masih berusia 19 tahun, usia yang tergolong masih remaja dalam perkembagan manusia tapi telah menelurkan banyak sumber daya manusia terbaik di bidangnya, maka pada 15 September, munas menyepakati dibentuknya Korps Alumni HMI yang kemudian disahkan pada 17 September 1966.
Sebagai sebuah organisasi KAHMI tentunya Memilik Tujuan, dan bukan hanya sekedar sebagai wadah berhimpun emosional, Tujuan KAHMI tertuang dalam Anggaran Dasar KAHMI Pasal 6 sebagai berikut “ Terwujudnya cendikiawan muslim yang mampu menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka perjuangan mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.”
0 komentar:
Post a Comment