Kegiatan ini berlangsung di lantai 2 ballroom Swiss-Belhotel, Kamis (8/09/2022).
Gubernur Maluku dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Maluku, Sadli Ie mengatakan, Maluku sebagai daerah kepulauan yang dihasilkan dari proses vulkanik menyimpan kekayaan sumber daya migas dan mineral lainnya.
Selain itu, dengan luas daratan yang hanya 7,6 persen, dan memiliki luas lautan 92,4 persen serta memiliki ribuan pulau maka Provinsi Maluku memiliki potensi perikanan yang besar.
"Maluku memiliki potensi perikanan mencapai 4,38 juta ton per tahun," ucap Sekda.
Menurutnya, Peta Jalan (ROADMAP) Hilirisasi Investasi Strategis sebagai instrumen kehadiran pemerintah dalam memfasilitasi masuknya investasi ke Indonesia khususnya di provinsi Maluku.
"Dengan membuat proyek ini, kita lebih fokus pada marketnya, dan investasi tersebut yang kita tawarkan kepada para investor dengan berbagai potensi yang kita miliki dengan memberikan kemudahan-kemudahan sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku," ucapnya.
Potensi ini, lanjutnya, bisa dimanfaatkan investor dalam maupun luar negeri sehingga menimbulkan multiplayer efek bagi pertumbuhan perekonomian Maluku, khususnya bagi masyarakat.
"Dari sembilan wilayah fishing Ground Utama Indonesia, tiga diantaranya berada di provinsi Maluku yaitu Laut Banda, Laut Arafura dan Laut Seram. Provinsi Maluku sangat potensial dalam bidang pertambangan mineral, yang mana terdapat beberapa jenis bahan galian bernilai tinggi pada beberapa pulau di wilayah Maluku seperti logam dasar, Mika, Pasir Kuarsa, dan Nikel," ungkapnya.
Katanya, Provinsi Maluku juga memiliki 16 cekungan Migas yang potensi pengembangannya sebagai cadangan energi nasional jangka panjang, salah satunya adalah blok Masela.
"Ketersediaan energi listrik memang menjadi salah satu permasalahan penting bagi investor, untuk itu pemerintah Provinsi MALUKU memetakan potensi air atau microhydro, dan siap untuk bekerjasama dengan pihak swasta dan investor pertambangan membuat energi terbaru," ucap Sekda.
Kontribusi langsung terhadap pencapaian Sustanable Development Goals (SOGS) khusunya untuk pengentasan kemiskinan, pencapaian pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi serta berkurangnya kesenjangan menjadi fokus pemerintah Maluku.
Investasi disektor Hilirisasi berbasis Sumber Daya Alam memiliki peran yang vital untuk mendukung sasaran strategis penanaman modal.
Salah satu sektor sumber daya alam yang penting untuk dikembangkan hilirisasinya dalam rangka pemenuhan energi dan bahan baku industri di dalam negeri adalah minyak, gas bumi mineral dan batubara selain dalam bidang energi dan bahan baku industri diperlukan untuk transformasi ekonomi yANG melibatkan pemindahan alokasi sumber daya dari sektor yang memiliki produktivitas rendah ke tinggi yaitu, melalui upaya hilirisasi perkebunan, kelautan dan perikanan serta kehutanan.
"Investasi disektor hilirisasi ini dinilai berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di Provinsi Maluku karena dari sektor energi dan bahan baku industri hingga tahun 2030 tren kebutuhan bahan bakar minyak diperkirakan akan terus meningkat, sedangkan kapasitas kilang belum bisa memenuhi kebutuhan," terangnya.
Dalam rangka menangkap proyek peluang investasi sektor hilirisasi maka Kedeputian Hilirisasi Investasi Strategis, Kementerian Investasi melaksanakan penyusunan Peta Jalan (Roadmap) Investasi Hilirisasi.
"Semua ini dengan tujuan untuk memberikan landasan arah kebijakan dan sinergi dalam mendorong investasi hilirisasi penyusunan peta jalan meliputi pemetaan peluang dan tantangan komoditas strategis melalui analisis kinerja perdagangan, keterisian pohon industri, identifikasi nilai tambah produk olahannya serta tahapan hilirisasi investasi komoditas keluaran dari penyusunan peta jalan Hilirisasi Investasi Strategis," tandasnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment