Dalam perayaan HUT itu telah dilakukan pencanangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku DR. Ir J Sangadji.
Dalam sambutannya sekaligus mencanangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Sangadji mengatakan momen HUT SMA 12 adalah peristiwa sejarah yang patut disyukuri, didoakan dan dinikmati.
"Semoga diwaktu -waktu yang akan datang, sekolah kita dapat terus melahirkan siswa-siswi yang berkualitas dan mampu memajukan negeri ini," ucap Sangadji.
Ia menjelaskan, untuk projek penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
"Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek ini dirancang terpisah dari intrakurikuler dimana tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler," paparnya.
Lanjutnya, dalam konteks ini, satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Sementara Kepala Sekolah SMA 12 Ambon, M. E Pupela dalam sambutannya merasa bersyukur karena hingga usia ke 17 tahun, SMA 12 Ambon masih bisa berdiri dan sudah banyak mencetak pemimpin di Maluku.
"Secara pribadi saya panjatkan syukur karena sejak berdiri pada tanggal 31 Agustus 2005, SMA 12 sudah mampu melahirkan sejumlah pemimpin hebat," ucap Pupela.
Pupela turut berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu, sehingga SMA Negeri 12 Ambon masih eksis hingga usianya yang ke 17 tahun.
Dimasa yang penuh tantangan ini, kata Pupela, semua pihak harus bersyukur atas apa yang telah di peroleh serta selalu bersabar atas apa yang belum bisa di gapai.
"Kita harus selalu berpikir positif dan tetap semangat. Karena dengan itu kita akan mudah untuk berinovasi dan berkreasi sehingga tetap bisa berprestasi," paparnya.
Lanjutnya, untuk menggapai hal itu seseorang harus cerdas dan bisa menguasai kompetensi pengetahuan sehingga dengan bekal tersebut maka siswa akan mampu melakukan inovasi.
"Selain itu siswa juga harus mandiri untuk dapat mengelola sendiri Kehidupannya tanpa banyak bantuan pihak lain. Serta harus terampil untuk dapat mendayagunakan aspek kognitif dan psikomotorik secara optimal sebagai bekal," tutupnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment