Pelaksanaan kegiatan pelatihan dibuka oleh Direktur Politeknik Negeri Ambon, Dadi Mairuhu.
Pelatihan dan sertifikasi asesor kompetensi ini diikuti 40 peserta dari tiga jurusan yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro.
Kini Politeknik Negeri Ambon telah memiliki lima program studi, antara lain Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Akuntansi, dan Administrasi Niaga.
Sebagai Narasumber dalam kegiatan ini Annie Savitri dan I Gusti Nyoman Wiantara adalah Master Asesor BNSP.
Pelatihan dilaksanakan berdasarkan kebutuhan asesor kompetensi pada 8 (Delapan) program studi yang ada di Politeknik Ambon untuk lebih menyukseskan semua program kurikulum, mutu dan kualitas serta kuantitas para dosen pengajar dan memperpanjang masa berlaku sertifikat kompetensi Dosen.
Untuk Politeknik Ambon melaksanakan kegiatan pelatihan sertifikasi Asesor selama 5 hari , terhitung dari tanggal 26 - 30 September 2022.
Kegiatan berpusat di Golden Palace Hotel lantai delapan. Di tempat yang sama saat di wawancarai, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik Negeri Ambon, Berty Tuhusula kepada wartawan mengatakan, pelatihan uji kompetensi selama ini dilakukan sesuai dengan sertifikat.
"Karena pelatihan ini untuk para Dosen atau tenaga pengajar yang harus memperpanjang sertifikat yang sudah selesai masa berlaku," katanya (27/9/2022).
Sebagai Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Politeknik Negeri Ambon, sekaligus sebagai Sekretaris Akreditasi Teknik Produksi Migas pada jurusan Teknik Mesin di Poltek Ambon, Berty Tuhusula berharap kegiatan yang di lakukan oleh 40 orang tenaga dosen ini dapat berjalan dengan baik dan dinyatakan dan kompeten.
Diketahui, beberapa waktu lalu Politeknik Negeri Ambon juga telah melaksanakan kegiatan uji kompetensi mahasiswa sebagai bekal kompetensi mereka dalam memasuki dunia kerja.
Sertifikat kompetensi yang dimiliki oleh lulusan Politeknik Ambon ini diharapkan turut diakui oleh dunia industri/dunia kerja.
Pasalnya, dalam penyusunan skema kompetensi dan juga penyusunan kurikulum baru ini telah menggandeng semua pihak, baik industri, dunia usaha maupun dunia kerja.
“Oleh karena itu, tidak ada alasan lagi dunia industri/ dunia usaha/dunia kerja untuk tidak mengakui sertifikat kompetensi yang dimiliki lulusan vokasi seperti Politeknik Ambon," tutupnya. (AJP)
0 komentar:
Post a Comment