Ambon, Kompastimur.com
Ketua DPC Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Husni Ode menyambangi Kantor PLN UP3 Ambon dalam rangka membicarakan pasokan listrik bagi masyarakat Desa Pasir Putih, Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Bursel, Kamis (8/9/2022).
Turut mendampingi, Bendahara DPW PSI Maluku, Bro Karel, Ketua DPD PSI Bursel, Bro Sami Latbual dan Sekretaris DPD PSI Bursel, Bro La Ode Hasrul.
Saat di Kantor PLN UP3 Ambon, mereka ditemui oleh Yoyon, Manager Bidang Distribusi UP3 Ambon.
Di kesempatan itu Manager Bidang Distribusi UP3 Ambon menyampaikan beberapa permasalahan yang menghambat masuknya aliran listrik di Desa Pasir Putih.
Menurut Yoyon, meskipun secara administrasi desa Pasir Putih dan sekitarnya berada di wilayah Bursel, namun pasokan listrik yang masuk ke sejumlah desa di Kecamatan Kepala Madan berasal dari PLN Air Buaya, Kabupaten Buru.
Pihaknya juga telah melakukan survey dan pemetaan wilayah agar bagaimana cara bisa mensuplay listrik ke Desa Pasir Putih dan dari pemetaan itu didapati dua alternatif. Alternatif pertama menggunakan tower dan kedua menggunakan metode penanaman kabel di dasar laut.
"Kita sudah cek dan ada dua alternatif yaitu menggunakan tower dan kabel dalam laut. Kalau tower kita akan pasang dari gunung di pulau besar ke pulau kecil. Untuk kabel dalam laut kami sedang berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut soal peta laut," ujar Yoyon.
Tak hanya itu, untuk mengaliri aliran listrik, maka dibutuhkan biaya kurang lebih sekitar Rp. 1 milyar. Dimana secara teknis harus di drop aliran baru sejauh 2 Kilometer dari PLN Air Buaya sampai di Desa Nanali, kemudian dilanjutkan dengan dua alternatif pemasangan (tower dan kabel dalam laut) ke Pasir putih.
"Kita harus drop aliran dan dana itu tidak ada di kami UP3, adanya di PLN UP2 terkait listrik pedesaan. Anggarannya tak kecil bisa mencapai Rp. 1 Milyar lebih karena harus drop aliran baru dan tidak bisa menggunakan yang sudah ada. Supaya kalau sudah terpasang tidak lagi ada masalah dan masyarakat bisa bebas pakai. Mau tambah daya mau pakai alat elektronik dan sebagainya tidak jadi masalah. Itu ada teknisnya," ujarnya.
Selain pemasangan, Yoyon mengatakan PLN juga menginginkan penerobosan jalan aliran juga aman sampai dengan perawatan. PLN ingin semuanya aman, untuk itu support dari masyarakat juga diperlukan.
Ia lebih jauh menjelaskan untuk menggunakan tower dari gunung pulau besar ke pulau kecil, saat ini belum bisa dilakukan karena ijin belum keluar, tetapi anggaran untuk itu sudah masuk di RKA PLN UP2 Ambon dan sudah disetujui oleh rayon.
"Terkait anggaran, dari pembangkit listrik Air Buaya ke pelabuhan Nanali sekitar 2 Km. Kedua Bupati baik Bursel maupun Buru harus berkerja sama untuk pembangunan jaringan ini terutama untuk akses yang belum bisa dilalui dengan baik," terangnya.
"Kita sama-sama berdoa semoga tahun 2023 Desa Pasir Putih dapat dialiri listrik dari program listrik pedesaan. Kita tinggal tunggu menggunakan tower atau kabel yang di tanam dalam laut," tambahnya.
Mendengar penjelasan dari pihak PLN, Ketua DPC PSI Kepala Madan, Husni langsung menanggapi hal tersebut.
Ia mengatakan masyarakat Pasir Putih sangat rindu untuk menikmati listrik dari pemerintah.
"Kalau nanti untuk pemasangan masyarakat siap bantu. Apa pun itu kita dukung yang penting kami bisa menikmati listrik," ujar Husni.
Bahkan tidak tanggung-tanggung dirinya menawarkan solusi untuk mengadvokasi pemasangan jaringan listrik di Desa yang merupakan tempat kelahiran istrinya itu.
"Kalau untuk tenaga masyarakat siap bantu kita bisa swadaya. Beta pribadi siap bantu anggaran pemasangan. Jadi kalau PLN butuh tenaga untuk pemasangan kami siap," paparnya.
Ia berharap solusi yang ditawarkan ini mendapat respon baik dari pihak PLN.
"Sesuai informasi yang kami dapat semoga tahun 2023 sudah bisa jalan. Kami akan koordinasikan ke tua-tua adat dan masyarakat untuk bantu karena bagi kami listrik punya peran penting dalam segala aktifitas," tandasnya.
Sekedar diketahui, sejak Negara Kesatuan Republik Merdeka (NKRI) berdiri sampai usianya yang ke 77 tahun ini, masyarakat Desa Pasir Putih belum menikmati listrik dari pemerintah. Padahal jika dilihat dari jumlah penduduk, desa Pasir Putih memiliki lebih dari 1.000 jiwa.
Dari segi income, sudah pasti PLN tidak dirugikan, apalagi di Desa Pasir Putih ada sejumlah aktifitas yang kesehariannya memerlukan listrik seperti kostor ikan. Sementara dampak untuk masyarakat, aktifitas mereka semakin lancar dengan adannya listrik. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment