Ambon, Kompastimur.com - Politeknik Kelautan dan Perikanan kota Ambon adalah salah satu perguruan tinggi yang memberi kesempatan dan peluang pendidikan secara cuma cuma (gratis ) bagi Putra-Putri Provinsi Maluku yang orang tuanya Nelayan di wilayah kota Ambon.
Hal ini diungkapkan Direktur Politeknik dan Perikanan, Achmad Jais kepada wartawan.
Jais mengatakan, pihaknya merasa bangga karena kali ini lulusan politeknik perikanan dan kelautan yang akan di wisudakan di seluruh Republik Indonesia ini, lulusan pertama dan terbanyak ada di Kota Ambon.
Bahkan yang lebih membanggakan lagi karena calon taruna taruni yang akan di wisudakan ini 55 % adalah anak yang orang tuanya bekerja sebagai Nelayan.
"Jumlah wisudawan/wisudawati dari anak yang orang tuanya berprofesi sebagai nelayan berjumlah 90 orang dari total jumlah yang akan di wisudakan sebanyak 170 anak. Ini merupakan kebanggan tersendiri bagi kami," ucapnya kepada wartawan, Jumat (19/08/2022).
Direktur yang berhati emas ini juga menuturkan, lembaga pendidikan ini telah mengangkat harkat, derajat dan martabat masyarakat Maluku yang bekerja sebagai Nelayan, jibu - jibu, dan penjual ikan.
"Tidak ada pungutan biaya apapun dari anak- anak para nelayan yang bersekolah pada lembaga pendidikan ini, dan apabila tiap tahun pendidikan bagi anak anak nelayan makin bertambah maka bertambah pula kesejahteraan pagi para nelayan dan itu merupakan satu indikator untuk mengangkat derajat Nelayan yang kehidupannya berada pada garis kemiskinan," tuturnya.
Jais menambahkan, semuanya serba gratis bagi anak para nelayan, mulai dari sepatu, seragam sekolah, topi, fasilitas asrama, sampai dengan biaya hidup selama menempuh pendidikan di Politeknik Kelautan dan Perikanan ini tidak ada pungutan biaya apapun, semuanya tersedia secara gratis dan di tanggung Negara.
Ia menjelaskan, politeknik perikanan dan kelautan yang beralamatkan di jalan Laksdya Leo Wattimena, RW 16, Kecamatan Baguala Kota Ambon ini, menyediakan 3 program studi. Ada program Studi Teknik Penangkapan Ikan, Mekanisasi Perikanan, dan Pengolahan Produk Perikanan, serta Budi daya dengan metode pembelajaran 30% teori dan 70% praktek.
Lebih jau ia menjelaskan, demi menunjang kegiatan pembelajarannya, Politeknik Kelautan dan Perikanan Ambon, juga menyediakan berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Sarana dan prasarana yang dapat digunakan oleh mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan Ambon meliputi Ruang Kelas yang dilengkapi dengan pendingin, perangkat multimedia, sarana beribadah, perpustakaan, kantin, ruang administrasi, asrama, dan laboratorium dasar.
Ada juga Workshop Pengolahan dan Workshop Penangkapan Ikan, Teaching Factory (TEFA), kapal latih, simulator mesin, bengkel kapal perikanan (dock), perpustakaan laboratorium, komputer, ruang multimedia, dan fasilitas lainnya.
"Semuanya tersedia sebagai sarana penunjang pendidikan agar anak yang telah menyelesaikan sekolahnya sudah menjadi anak yang siap pakai di dunia industri, siap kerja serta tidak kalah saing dalam dunia kerja," tegasnya.
Di tempat yang sama, ketua koordinator tugas Akademik, Jalaludin mengatakan, kelulusan Taruna -Taruni perdana ini terdiri dari 57 orang dari program studi teknik penangkapan ikan, 55 orang dari perikanan dan 68 orang dari program studi budi daya ikan dan mereka ini merupakan kelulusan yang siap bekerja karena pihak sekolah membangun kerja sama dengan beberapa perusahan.
"Untuk pengalaman kerja pada dunia kerja juga sudah mereka miliki berdasarkan kebutuhan kurikulum yang menggiring siswanya belajar praktek bukan hanya di Ambon tetapi di berangkatkan untuk belajar praktek ke Kepulauan Aru bahkan sampai ke pulau Jawa," tutupnya. (KT/AJP)
0 komentar:
Post a Comment