Ambon, Kompstimur.com - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IX (Lantamal IX) Ambon mengikuti penyuluhan Bahaya dan Penyalahgunaan Narkoba.
Penyuluhan di Lingkungan Jajaran Koarmada III ini melalui Video Conference (Vicon) bertempat di Gedung Dr. J. Leimena Komplek Lantamal IX Halong, Baguala, Kota Ambon, Rabu (03/08/2022).
Peserta yang hadir berjumlah 880 orang, secara hybrid. Penyuluhan itu berpusat di Markas Komando Armada III, Sorong, Papua Barat.
Hadir juga dalam kegiatan penyuluhan secara Vicon, Wadan Lantamal IX Kolonel Laut (P) Eka Prabawa, Para PJU Lantamal IX, Dansatrol Lantamal IX, Para Kasatker Lantamal IX, Dandenma Lantamal IX, Danyonmarhanlan IX, seluruh Prajurit dan PNS Lantamal IX, pengurus Jalasenastri Korcab IX DJA III serta Staf pengajar dan para siswa SMP Hang Tuah Lantamal IX (Dispen Lantamal IX), serta Panglima Koarmada III Laksda TNI Irvansyah.
Dalam sambutannya yang dibacakan KS Koarmada III Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho mengatakan bahwa Narkoba merupakan bahan berbahaya dimana bagi pengguna, pengedar dan penyimpan dapat dikenakan sanksi pidana dengan ancaman hukuman mati."Sebagai militer kita harus memahami dan harus menjadi teladan, narkoba bisa melemahkan seluruh sendi-sendi kehidupan kita dan bernegara," ujar Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho.
"Oleh karena itu, Armada III mendukung penuh Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba atau P4GN," tambah Katiandagho.
Di tempat yang sama, Kepala BNN Provinsi Papua Barat Brigjen Pol Heri Istu Hariono, dalam sambutannya menuturkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi empat ancaman, yaitu terkait Hoax, Korupsi, Radikalisme dan Narkoba."Narkoba menjadi salah satu ancaman terbesar di Indonesia, karena Narkoba ini sangat bisa menghancurkan generasi kita bahkan menghancurkan negara", tutur Brigjen Pol Heri Istu Hariono.
Dalam kesempatan itu, Beliau juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada TNI AL yang sudah berhasil menangkap dan menggagalkan peredaran Narkoba jenis Kokain sebanyak 179 Kg.
"Apresiasi perlu diberikan kepada TNI AL yang berhasil mengagalkan peredaran Kakoin sebanyak 179 Kg beberapa waktu lalu," pujinya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan penyuluhan dari pihak BNN Provinsi Papua Barat yang menjelaskan tentang bahaya Narkoba dan jenis-jenis Narkoba, dimana menurutnya, masalah Narkoba perlu di cegah peredarannya dan dengan men deteksi baram haram itu sejak dini.
Pemateri dalam penyuluhan ini Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat / P2M BNN Provinsi Papua Barat, drg. Indah Perwitasari.
Perwitasari menyampaikan, pengguna Narkoba sebagian besar adalah usia produktif, sehingga perlu sosialisasi sejak dini terhadap generasi muda baik secara formal maupun informal.
"Penyuluhan tersebut juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya bahaya penyalahgunaan Narkoba serta upaya-upaya pencegahan berkembangnya pengguna Narkoba di tengah generasi penerus bangsa," tandasnya. (KT/AJP)
0 komentar:
Post a Comment