Namrole, Kompastimur.com - Dana hibah yang diberikan Pemda Buru Selatan (Bursel) kepada Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kabupaten Bursel kini menjadi polemik.
Sebab anggaran tersebut, dari pencairan, sampai penggunaanya tidak ada transparasi sedikit pun dari Karateker Ketua DPC GMNI Bursel, Syarif Latbual Alias Epot dan pengurus lainnya.
"Kami merasa organisasi GMNI adalah organisasi yang independen yang punya marwa organisasi yang harus di jaga sebagaimana mestinya. Akan tetapi hari ini, ada tindakan yang membuat kami selaku anggota GMNI komisariat sejajaran kampus B IQRA buru tidak merasa puas dengan adanya pencairan dana Hibah GMNI yang diberikan oleh Pemda Bursel," ucap Berry Hukunala, Kekom Hukum Kampus B IQRA Bursel, Senin (29/8/2022).
Selaku Anggota DPC GMNI Bursel, Hukunala mengatakan bahwa dana hibah yang diberikan tersebut bukan untuk orang per orang terapi diberikan secara kelembagaan dalam hal ini DPC GMNI Bursel.
"Dana hibah berkisar belasan juta. Tapi nanti kita telusuri. Dana itu kan diberikan kepada GMNI, bukan orang per orang, untuk itu semua harus tau tentang pencairan maupun penggunaanya," kata Hukunala.
"Karena kenyataannya saat ini tidak ada transparansi tentang anggaran tersebut untuk kami selaku anggota komisariat yang mana kami juga bagian dari GMNI," sambungnya.
Jangankan anggota, menurut Hukunala dari hasil koordinasinya dengan karateker Sekretaris DPC GMNI Bursel, Josias J Lesbatta, mereka tidak mendapatkan informasi apa-apa soal adanya dana hiba untuk DPC GMNI Bursel.
"Bahkan kami juga telah berkoordinasi dan mempertanyakan hal ini kepada karateker sekretaris DPC, Bung Josias J Lesbatta namun beliau mengatakan tidak tau bahwa ada pencairan dana Hibah. Ini ada apa?," tanya Hukunala.
Lebih jauh Hukunala menegaskan bahwa, sebagai pucuk pimpinan DPC GMNI Bursel, seharusnya semua unsur pimpinan baik ketua maupun sekretaris harus mengetahui segala hal tentang kepentingan organisasi termasuk pencairan dana hibah tersebut.
"Harusnya ketua dan sekretaris itu mengetahui segala hal tentang organisasi tapi Bung Sekretaris saja tidak tau soal ada pencairan dana hibah. Ini menandakan adanya indikasi serta dugaan penyelewengan dana hibah organisasi," paparnya.
Untuk itu, sebagai kader, Hukunala meminta Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi untuk menindak tegas pengurus DPC GMNI Bursel karena terkesan tidak transparan dalam pengelolaan dana hibah.
"Jika tidak ada tindakan tegas dari DPP GMNI Trimantap untuk pimpinan dan pengurus DPC karateker GMNI Bursel terkait dengan anggaran dana hibah tersebut, maka kami dengan tegas keluar dari GMNI Trimantap dan akan bergabung dengan GMNI Working Ideologi," pungkasnya.
Sampai berita ini dikirim, Ketua DPC GMNI Bursel, Syahrif Latbual belum memberikan komentar terkait dana hibah tersebut. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment