Selain Wakil Gubernur (Wagub) kegiatan ini turut dihadiri Sekda Provinsi Maluku Sadli, Forkopimda Provinsi Maluku, Tokoh Motivator Indonesia dari Kemendagri, Ari Kinanjar Agustin, seluruh Bupati dan Walikota di Provinsi Maluku, Waster Kasdam XVI Pattimura, Aspers Lantamal lX Ambon, Aslog Danguspurla III dan tamu undangan lainnya.
Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutan yang disampaikan Wagub mengatakan, budaya kerja berakhlak ini sudah di luncurkan secara resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo sebagai budaya kerja nasional yang harus diterapkan oleh seluruh instansi pemerintah Indonesia dengan nilai budaya kerja yang berorientasi pada pelayanan akuntabel, kompetensi, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.
Wagub menjelaskan, untuk terwujudnya hal tersebut tidaklah mudah sebab diperlukan upaya luar biasa dalam menata ulang birokrasi dan aparatur yang memiliki terobosan atau pemikiran baru di luar kebiasaan dan rutinitas sehari-hari.
Untuk mewujudkan hal itu, Wagub menegaskan seluruh ASN dalam setiap tingkatan haru mampu mengubah cara kerja dan pelayanannya dengan menerapkan tiga prinsip.
"Pertama, nilai budaya kerja berakhlak yang kita launching bersama hari ini jangan sebatas slogan atau moto saja, tapi harus ditindaklanjuti secara nyata di lapangan melalui perubahan atau dari cara kerja birokrasi yang profesional, bukan hanya cerdas dalam bekerja tapi juga memiliki moralitas yang terpuji untuk bekerja dengan hati," tegas Wagub.
"Kedua, komunikasi koordinasi dan kolaborasi antar sektor dalam menghadapi tantangan di era globalisasi ini tidak bisa dihadapi sendiri-sendiri tapi harus bersama-sama dan yang ketiga jauhi hal-hal yang menjerumuskan ASN pada permasalahan penegakan hukum, sebagai akibat penyalahgunaan kewenangan yang dimiliki," tambahnya.
"Tetapi ketika esensi tidak berakhlak pasti dia tidak tau adat dan mati rasa," tutupnya.
Untuk di ketahui yang dimaksud Berakhlak oleh Wagub adalah berkinerja dengan berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten dan harmonis. (KT/JP)
0 komentar:
Post a Comment